Kekejaman Joseph Stalin, Jutaan Orang Tewas Selama Kekuasaannya

Senin, 28 Maret 2022 - 17:27 WIB
loading...
Kekejaman Joseph Stalin,...
Joseph Stalin berkuasa di Uni Soviet dengan tangan besi. Foto/researchgate.net
A A A
MOSKOW - Joseph Stalin merupakan diktator Uni Soviet yang berkuasa pada 1929 hingga 1953. Melalui kepemimpinannya, Uni Soviet diubah dari masyarakat tani menjadi negara adidaya.

Selama pemerintahannya, terjadi teror dan jutaan warganya tewas akibat gaya kepemimpinannya yang brutal.

Stalin terlahir dalam kemiskinan. Sejak muda, ia sudah terlibat dalam politik revolusioner hingga kegiatan kriminal. Pada 1912, Lenin yang saat itu di pengasingan Swiss, menunjuk Joseph Stalin untuk menjadi anggota Komite Sentral pertama Partai Bolshevik.



Kemudian pada 1917, Partai Bolshevik berhasil merebut kekuasaan di Rusia. Uni Soviet didirikan pada 1922 dengan Lenin sebagai pemimpin pertamanya. Stalin pun terus menanjaki kekuasan partai.



Usai Lenin meninggal dunia pada 1924, Stalin memenangkan perebutan kekuasaan untuk menguasai Partai Komunis.



Pada akhir 1920-an, Stalin menjadi diktator Uni Soviet. Ia pun meluncurkan rangkaian rencana lima tahun.

Hal ini dimaksudkan untuk mengubah Uni Soviet dari masyarakat petani menjadi negara adidaya industri. Rencana pengembangannya dipusatkan pada kontrol pemerintah terhadap ekonomi, kolektivisasi paksa pertanian Uni Soviet.

Sejak saat itu, pemerintah telah mengambil kendali atas pertanian. Jutaan petani yang menolak untuk bekerja sama dengan Stalin, ditembak hingga diasingkan sebagai hukuman.

Kolektivisasi paksa pertanian juga menyebabkan kelaparan yang meluas di seluruh Uni Soviet yang menewaskan jutaan orang.

Stalin memerintah dengan teror serta cengkeraman totaliter. Ia tak segan melenyapkan siapa pun yang menentangnya.

Stalin juga memperluas kekuasaan polisi rahasia, mendorong warga untuk saling memata-matai. Akibatnya jutaan orang terbunuh atau dikirim ke kamp kerja paksa, Gulag.

Pada 1930, Stalin melembagakan Pembersihan Besar-besaran. Rangkaian kampanye ini dirancang guna menyingkirkan Partai Komunis, militer, dan bagian lain dari masyarakat Uni Soviet yang dianggap sebagai ancaman.

Stalin membentuk “sistem kepercayaan” yang berpusat pada dirinya di Uni Soviet. Kota-kota diubah menggunakan namanya.

Joseph Stalin tidak melunak seiring bertambahnya usia. Ia memerintah dengan teror, pembersihan, eksekusi, pengasingan ke kamp kerja paksa, serta penganiayaan di Uni Soviet setelah perang.

Ia pun mendirikan pemerintahan komunis di seluruh Eropa Timur. Pada 1949, Uni Soviet masuk ke era nuklir dengan melakukan uji coba bom nuklir.

Kemudian pada 1950, Stalin memberi izin kepada Pemimpin Komunis Korea Utara Kim Il-sung untuk menyerang Korea Selatan yang didukung Amerika Serikat. Peristiwa ini pun akhirnya memicu Perang Korea.

Josep Stalin meninggal pada 5 Maret 1953 karena menderita stroke. Dalam buku Gulag Archipelago yang ditulis oleh Alexander Solzhenitsyn, terdapat 66,7 juta korban kekejaman Stalin pada 1917-1959.

Jumlah ini bertambah lagi ketika wawancara Solzhenitsyn. Menurut keterangan tersebut, ada 44 juta orang tambahan lagi dalam jumlah korban kekejaman Stalin.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Vietnam Hendak Beli...
Vietnam Hendak Beli 24 Jet Tempur F-16 AS, Hubungan dengan Rusia Bisa Tamat dan China Bakal Marah
3 Langkah Rusia untuk...
3 Langkah Rusia untuk Merebut Crimea dari Ukraina, Apa Saja?
Ini Ivan Vladimirovich,...
Ini Ivan Vladimirovich, Bocah 10 Tahun Diduga Anak Rahasia Putin dan Si Cantik Alina Kabaeva
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Putin akan Gelar Pertemuan...
Putin akan Gelar Pertemuan Puncak Khusus Rusia-Arab Tahun Ini
Ukraina: Rusia Melanggar...
Ukraina: Rusia Melanggar Gencatan Senjata Paskah Hampir 3.000 Kali
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
Gempa M 6,2 Guncang...
Gempa M 6,2 Guncang Istanbul, Orang-Orang Berlarian Keluar Gedung
Biodata Haitham bin...
Biodata Haitham bin Tariq: Sultan Oman, Diplomat Ulung Lulusan Oxford
Rekomendasi
Genjot Transformasi...
Genjot Transformasi Digital, Anak Usaha Raksasa Telekomunikasi Jerman Perluas Pasar di RI
Jurus Pramono Bereskan...
Jurus Pramono Bereskan Parkir Liar dengan Sistem Digitalisasi Tanpa Uang Tunai
Pertokoan di Malang...
Pertokoan di Malang Kebakaran, Sejumlah Kendaraan Hangus
Berita Terkini
Terungkap! Sheikh Zayed...
Terungkap! Sheikh Zayed Pernah Ragukan AS Akan Lindungi Pemimpin Arab saat Krisis
6 jam yang lalu
Vietnam Hendak Beli...
Vietnam Hendak Beli 24 Jet Tempur F-16 AS, Hubungan dengan Rusia Bisa Tamat dan China Bakal Marah
6 jam yang lalu
Mesir Hancurkan Masjid...
Mesir Hancurkan Masjid Mahmoud Pasha Al-Falaky yang Bersejarah di Kairo, Picu Kecaman
10 jam yang lalu
3 Langkah Rusia untuk...
3 Langkah Rusia untuk Merebut Crimea dari Ukraina, Apa Saja?
10 jam yang lalu
Mahmoud Abbas Minta...
Mahmoud Abbas Minta Hamas Serahkan Gaza dan Senjata kepada Otoritas Palestina, Serta Lepaskan Sandera Israel
11 jam yang lalu
Ini Ivan Vladimirovich,...
Ini Ivan Vladimirovich, Bocah 10 Tahun Diduga Anak Rahasia Putin dan Si Cantik Alina Kabaeva
12 jam yang lalu
Infografis
21 Orang Tewas Akibat...
21 Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Balistik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved