NATO: Putin Buat Kesalahan Besar Serang Ukraina
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin membuat "kesalahan besar" dengan menginvasi Ukraina , ketika para pemimpin Barat berkumpul untuk membahas perombakan pertahanan wilayah timur aliansi itu.
“Presiden Putin telah membuat kesalahan besar dan itu adalah meluncurkan perang melawan negara berdaulat yang merdeka. Dia telah meremehkan kekuatan rakyat Ukraina, keberanian rakyat Ukraina dan angkatan bersenjata mereka," kata Stoltenberg menjelang pertemuan puncak NATO di Brussels, Belgia seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (25/3/2022).
Stoltenberg mengatakan para pemimpin aliansi militer yang dipimpin Amerika Serikat (AS) akan mengatasi perlunya pengaturan ulang pencegahan dan pertahanan NATO dalam jangka panjang, dimulai dengan menyetujui penempatan baru ke anggota Eropa timur macam Rumania, Hongaria, Slovakia dan Bulgaria.
NATO telah mengerahkan puluhan ribu tentara ke sisi timurnya setelah invasi Rusia untuk melawan ancaman limpahan dari konflik ke negara-negara aliansi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang negaranya tidak tergabung dalam NATO, akan meminta lebih banyak senjata dan intervensi yang lebih besar dalam pidato video kepada para pemimpin saat ia berusaha membujuk Barat agar memberikan respons yang lebih keras.
“Kami menunggu langkah-langkah yang berarti. Dari NATO, Uni Eropa dan G7,” kata Zelensky menjelang hari pertemuan puncak ketiga organisasi di Brussels.
“Di tiga (pertemuan) puncak ini kita akan melihat: Siapa teman, siapa mitra, dan siapa yang mengkhianati kita demi uang. Hidup hanya bisa dipertahankan jika bersatu,” ujarnya.
Para pemimpin NATO berjanji untuk meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina yang non-anggota dan memberikan perlindungan terhadap ancaman senjata kimia serta nuklir Rusia.
“Presiden Putin telah membuat kesalahan besar dan itu adalah meluncurkan perang melawan negara berdaulat yang merdeka. Dia telah meremehkan kekuatan rakyat Ukraina, keberanian rakyat Ukraina dan angkatan bersenjata mereka," kata Stoltenberg menjelang pertemuan puncak NATO di Brussels, Belgia seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (25/3/2022).
Stoltenberg mengatakan para pemimpin aliansi militer yang dipimpin Amerika Serikat (AS) akan mengatasi perlunya pengaturan ulang pencegahan dan pertahanan NATO dalam jangka panjang, dimulai dengan menyetujui penempatan baru ke anggota Eropa timur macam Rumania, Hongaria, Slovakia dan Bulgaria.
NATO telah mengerahkan puluhan ribu tentara ke sisi timurnya setelah invasi Rusia untuk melawan ancaman limpahan dari konflik ke negara-negara aliansi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang negaranya tidak tergabung dalam NATO, akan meminta lebih banyak senjata dan intervensi yang lebih besar dalam pidato video kepada para pemimpin saat ia berusaha membujuk Barat agar memberikan respons yang lebih keras.
“Kami menunggu langkah-langkah yang berarti. Dari NATO, Uni Eropa dan G7,” kata Zelensky menjelang hari pertemuan puncak ketiga organisasi di Brussels.
“Di tiga (pertemuan) puncak ini kita akan melihat: Siapa teman, siapa mitra, dan siapa yang mengkhianati kita demi uang. Hidup hanya bisa dipertahankan jika bersatu,” ujarnya.
Para pemimpin NATO berjanji untuk meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina yang non-anggota dan memberikan perlindungan terhadap ancaman senjata kimia serta nuklir Rusia.