Biden Fokus Invasi Rusia, Korut Uji Coba ICBM Baru yang Mampu Capai AS
loading...
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) diyakini telah menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pertamanya dalam lebih dari empat tahun. Aksi ini dilakukan saat para pemimpin Barat berkumpul di Brussels, Belgia melakukan pertemuan puncak keamanan.
"ICBM itu terbang ke ketinggian 6.000 kilometer dengan jarak 1.080 kilometer dengan waktu penerbangan 71 menit sebelum jatuh di perairan lepas pantai barat Jepang pada hari Kamis (24/3/2022)," menurut Kementerian Pertahanan Jepang seperti dilansir dari CNN.
Peluncuranpada hari ini adalah yang ke-11 pada tahun ini yang dilakukan oleh Korut, termasuk satu pada tanggal 16 Maret yang dianggap gagal. Analis mengatakan uji coba itu bisa menjadi rudal jarak jauh yang pernah ditembakkan oleh Korut, melebihi peluncuran ICBM terakhirnya pada November 2017.
Wakil Menteri Pertahanan Jepang Makoto Oniki mengatakan kepada wartawan bahwa ketinggian rudal akan menunjukkan itu adalah ICBM jenis baru, sebuat sinyal potensial bahwa Korut telah lebih dekat untuk mengembangkan senjata yang mampu menargetkan Amerika Serikat (AS).
AS bergabung dengan sekutunya, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, mengutuk keras peluncuran itu dan meminta Korut untuk menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut.
"Pintu diplomasi belum ditutup, tetapi Pyongyang harus segera menghentikan tindakan destabilisasinya," kata juru bicara pemerintahan Presiden AS Joe Biden , Jen Psaki, dalam sebuah pernyataan.
“Amerika Serikat akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan tanah air Amerika dan Republik Korea serta sekutu Jepang,” sambungnya seperti dikutip dari US News.
Presiden AS Joe Biden saat ini berada di Belgia, di mana ia menghadiri KTT G7 bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Pertemuan itu adalah bagian dari serangkaian pertemuan, termasuk KTT NATO, ketika para pemimpin Barat berusaha untuk menyelaraskan tanggapan mereka terhadap invasi brutal Rusia ke Ukraina. Pertemuan Dewan Eropa juga akan berlangsung pada hari ini.
"ICBM itu terbang ke ketinggian 6.000 kilometer dengan jarak 1.080 kilometer dengan waktu penerbangan 71 menit sebelum jatuh di perairan lepas pantai barat Jepang pada hari Kamis (24/3/2022)," menurut Kementerian Pertahanan Jepang seperti dilansir dari CNN.
Peluncuranpada hari ini adalah yang ke-11 pada tahun ini yang dilakukan oleh Korut, termasuk satu pada tanggal 16 Maret yang dianggap gagal. Analis mengatakan uji coba itu bisa menjadi rudal jarak jauh yang pernah ditembakkan oleh Korut, melebihi peluncuran ICBM terakhirnya pada November 2017.
Wakil Menteri Pertahanan Jepang Makoto Oniki mengatakan kepada wartawan bahwa ketinggian rudal akan menunjukkan itu adalah ICBM jenis baru, sebuat sinyal potensial bahwa Korut telah lebih dekat untuk mengembangkan senjata yang mampu menargetkan Amerika Serikat (AS).
AS bergabung dengan sekutunya, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, mengutuk keras peluncuran itu dan meminta Korut untuk menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut.
"Pintu diplomasi belum ditutup, tetapi Pyongyang harus segera menghentikan tindakan destabilisasinya," kata juru bicara pemerintahan Presiden AS Joe Biden , Jen Psaki, dalam sebuah pernyataan.
“Amerika Serikat akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan tanah air Amerika dan Republik Korea serta sekutu Jepang,” sambungnya seperti dikutip dari US News.
Presiden AS Joe Biden saat ini berada di Belgia, di mana ia menghadiri KTT G7 bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Pertemuan itu adalah bagian dari serangkaian pertemuan, termasuk KTT NATO, ketika para pemimpin Barat berusaha untuk menyelaraskan tanggapan mereka terhadap invasi brutal Rusia ke Ukraina. Pertemuan Dewan Eropa juga akan berlangsung pada hari ini.