Profil Presiden Rusia Sebelum Vladimir Putin, Nomor 2 Punya Jabatan Baru
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia merupakan salah satu negara yang memiliki sejarah panjang dalam pembentukannya. Sebelum bernama “Rusia”, negara ini bernama “Uni Soviet”.
Sejak Rusia terbentuk pada tahun 1991 hingga saat ini, tercatat ada beberapa presiden yang pernah menjabat. Saat ini Presiden Rusia yang menjabat adalah Vladimir Putin.
Putin sudah beberapa kali menjabat sebagai Presiden. Sebelum era Putin, terdapat beberapa Presiden yang pernah memimpin Rusia. Berikut daftarnya.
1. Boris Yeltsin
Boris Yeltsin merupakan presiden pertama Rusia. Yeltsin bersekolah di Punskin High School di Berezniki, Perm Krai dan melanjutkan di Ural State Technical University.
Pada tahun 1961 ia bergabung dengan Partai Komunis dan beberapa tahun kemudian mulai bekerja di partai tersebut.
Yeltsin terpilih sebagai presiden Rusia pada pemilu tahun 1991. Saat menjabat, dia kerap melakukan reformasi ekonomi besar-besaran dengan cara mengubah ekonomi komando menjadi ekonomi pasar bebas dan perusahaan swasta.
Ia menghapus sejumlah peraturan ekonomi terdahulu, seperti mengakhiri subsidi harga pemerintah dan kontrol atas barang-barang konsumsi. Hal itu kemudian menyebabkan adanya krisis finansial di Rusia.
Pria kelahiran 1 Februari 1931 ini pernah beberapa kali menjabat menjadi presiden Rusia. Pertama pada periode 10 Juli 1991-12 Desember 1991.
Selanjutnya, pada 12 Desember 1991-9 Agustus 1996 dan kembali jadi presiden sejak 9 Agustus 1996-5 November 1996. Terakhir, ia menjabat presiden pada 6 November 1996-31 Desember 1999.
Yeltsin mengumumkan pengunduran dirinya pada 31 Desember 1999. Ia lalu menunjuk Putin untuk menggantikan posisinya sebagai presiden.
Saat itu, Putin merupakan Perdana Menteri Rusia. Boris Yeltsin meninggal pada 23 April 2007 di usia 76 tahun.
2. Dmitry Anatolyevich Medvedev
Lahir pada 14 September 1965 di Leningrad, Rusia, Dmitry Anatolyevich Medvedev merupakan rekan Valdimir Putin sewaktu bekerja di kantor wali kota.
Pada 1991, Medvedev bergabung dengan tim hukum Wali Kota St Petersburg, yaitu Anatoly Sobchak.
Setelah Putin menjadi pejabat presiden Rusia pada Desember 1999, ia menjadikan Medvedev sebagai stafnya.
Pada tahun 2000, Medvedev memimpin kampanye pemilihan presiden untuk Putin. Saat Putin menang menjadi presiden, ia pun diangkat menjadi wakil kepala staf pertama.
Pada tahun 2003 ia menjadi kepala staf Putin dan berselang dua tahun setelahnya ia diangkat sebagai wakil perdana menteri pertama.
Ia memiliki kekaguman pada budaya populer Barat dan membuat beberapa pengamat dalam negeri di Kremlin menjadi gelisah.
Medvedev memenangkan pemilu presiden pada Maret 2008 dan mulai memimpin Rusia pada 7 Mei 2008. Setelah menjadi Presiden, ia langsung menominasikan Putin sebagai perdana menterinya.
Selama menjabat, ia cukup dikenal sebagai sosok yang menginginkan modernisasi dan reformasi pemerintahan. Hal ini yang kemudian menjadi perhatian karena bertentangan pada tradisi dan stabilitas.
Pada pemilihan presiden pada Maret 2012, Putin terpilih kembali. Putin langsung memilih Medvedev sebagai perdana menteri.
Pada Januari 2020, Putin mengusulkan serangkaian perubahan konstitusi yang memperkuat peran perdana menteri.
Bersamaan dengan itu, Medvedev mengundurkan diri dan menempati posisi sebagai wakil Dewan Keamanan Nasional. Jabatan baru itu ditunjuk oleh Presiden Putin.
Sejak Rusia terbentuk pada tahun 1991 hingga saat ini, tercatat ada beberapa presiden yang pernah menjabat. Saat ini Presiden Rusia yang menjabat adalah Vladimir Putin.
Putin sudah beberapa kali menjabat sebagai Presiden. Sebelum era Putin, terdapat beberapa Presiden yang pernah memimpin Rusia. Berikut daftarnya.
1. Boris Yeltsin
Boris Yeltsin merupakan presiden pertama Rusia. Yeltsin bersekolah di Punskin High School di Berezniki, Perm Krai dan melanjutkan di Ural State Technical University.
Pada tahun 1961 ia bergabung dengan Partai Komunis dan beberapa tahun kemudian mulai bekerja di partai tersebut.
Yeltsin terpilih sebagai presiden Rusia pada pemilu tahun 1991. Saat menjabat, dia kerap melakukan reformasi ekonomi besar-besaran dengan cara mengubah ekonomi komando menjadi ekonomi pasar bebas dan perusahaan swasta.
Ia menghapus sejumlah peraturan ekonomi terdahulu, seperti mengakhiri subsidi harga pemerintah dan kontrol atas barang-barang konsumsi. Hal itu kemudian menyebabkan adanya krisis finansial di Rusia.
Pria kelahiran 1 Februari 1931 ini pernah beberapa kali menjabat menjadi presiden Rusia. Pertama pada periode 10 Juli 1991-12 Desember 1991.
Selanjutnya, pada 12 Desember 1991-9 Agustus 1996 dan kembali jadi presiden sejak 9 Agustus 1996-5 November 1996. Terakhir, ia menjabat presiden pada 6 November 1996-31 Desember 1999.
Yeltsin mengumumkan pengunduran dirinya pada 31 Desember 1999. Ia lalu menunjuk Putin untuk menggantikan posisinya sebagai presiden.
Saat itu, Putin merupakan Perdana Menteri Rusia. Boris Yeltsin meninggal pada 23 April 2007 di usia 76 tahun.
2. Dmitry Anatolyevich Medvedev
Lahir pada 14 September 1965 di Leningrad, Rusia, Dmitry Anatolyevich Medvedev merupakan rekan Valdimir Putin sewaktu bekerja di kantor wali kota.
Pada 1991, Medvedev bergabung dengan tim hukum Wali Kota St Petersburg, yaitu Anatoly Sobchak.
Setelah Putin menjadi pejabat presiden Rusia pada Desember 1999, ia menjadikan Medvedev sebagai stafnya.
Pada tahun 2000, Medvedev memimpin kampanye pemilihan presiden untuk Putin. Saat Putin menang menjadi presiden, ia pun diangkat menjadi wakil kepala staf pertama.
Pada tahun 2003 ia menjadi kepala staf Putin dan berselang dua tahun setelahnya ia diangkat sebagai wakil perdana menteri pertama.
Ia memiliki kekaguman pada budaya populer Barat dan membuat beberapa pengamat dalam negeri di Kremlin menjadi gelisah.
Medvedev memenangkan pemilu presiden pada Maret 2008 dan mulai memimpin Rusia pada 7 Mei 2008. Setelah menjadi Presiden, ia langsung menominasikan Putin sebagai perdana menterinya.
Selama menjabat, ia cukup dikenal sebagai sosok yang menginginkan modernisasi dan reformasi pemerintahan. Hal ini yang kemudian menjadi perhatian karena bertentangan pada tradisi dan stabilitas.
Pada pemilihan presiden pada Maret 2012, Putin terpilih kembali. Putin langsung memilih Medvedev sebagai perdana menteri.
Pada Januari 2020, Putin mengusulkan serangkaian perubahan konstitusi yang memperkuat peran perdana menteri.
Bersamaan dengan itu, Medvedev mengundurkan diri dan menempati posisi sebagai wakil Dewan Keamanan Nasional. Jabatan baru itu ditunjuk oleh Presiden Putin.
(sya)