Ukraina Tukar Tawanan 9 Tentara Rusia dengan Wali Kota Melitopol yang Diculik

Kamis, 17 Maret 2022 - 10:27 WIB
loading...
Ukraina Tukar Tawanan 9 Tentara Rusia dengan Wali Kota Melitopol yang Diculik
Wali Kota Melitopol di Ukraina, Ivan Fedorov, saat diculik para tentara Rusia. Dia telah dibebaskan setelah ditukar dengan 9 tentara Rusia yang ditangkap pasukan Ukraina. Foto/SSSCIP Ukraine
A A A
KIEV - Ukraina menyerahkan sembilan tentara Rusia yang ditangkap untuk ditukar dengan Wali Kota Melitopol, Ivan Fedorov, yang diculik pekan lalu.

Kantor berita Interfax-Ukraine melaporkan tukar tawanan ini dengan mengutip seorang pejabat senior Kiev.

Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan Wali Kota Ivan Fedorov telah dibebaskan. Namun, kantor itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.

"Ivan Fedorov dibebaskan dari tahanan Rusia...baginya, Rusia menerima sembilan tentara yang ditangkap yang lahir pada tahun 2002 dan 2003. [Mereka] ini sebenarnya adalah anak-anak," tulis Interfax-Ukraine mengutip ajudan pers Zelenskiy, Darya Zarivnaya, yang dilansir Reuters, Kamis (17/3/2022).



Ukraina mengatakan Fedorov diculik Jumat pekan lalu oleh pasukan Rusia.

Penculikan itu membuat Presiden Zelensky marah dan menyamakan tindakan pasukan Rusia seperti teroris ISIS.

Parlemen Ukraina melalui Twitter menyatakan ada sekitar 10 tentara Rusia yang menculik Wali Kota Melitopol Ivan Fedorov. "Dia menolak untuk bekerja sama dengan musuh," tulis Parlemen.

Dalam pesan video Jumat malam, Zelensky mengonfirmasi penculikan itu. "Fedorov seorang wali kota yang dengan berani membela Ukraina dan anggota komunitasnya," katanya.

"Ini jelas merupakan tanda kelemahan para penyerbu...Mereka telah pindah ke tahap teror baru di mana mereka mencoba untuk secara fisik melenyapkan perwakilan dari otoritas lokal Ukraina yang sah," katanya.

"Penangkapan Wali Kota Melitopol oleh karena itu merupakan kejahatan, tidak hanya terhadap orang tertentu, terhadap komunitas tertentu, dan tidak hanya terhadap Ukraina. Ini adalah kejahatan terhadap demokrasi itu sendiri...Tindakan penjajah Rusia akan dianggap seperti teroris ISIS," paparnya.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1400 seconds (0.1#10.140)