Invasi Hari Ke-15: RS Mariupol Ukraina Diserang, Rusia Dituduh Jatuhkan Bom Bodoh
loading...
A
A
A
KIEV - Invasi Rusia ke Ukraina sudah memasuki hari ke-15 pada Kamis (10/3/2022). Dalam perang kali ini, Moskow dituduh menyerang rumah sakit (RS) bersalin di Mariupol.
Berikut rangkuman kejadian menjelang dan selama invasi hari ke-15 di Ukraina, sebagaimana dikutip dari The Guardian:
1. Rusia Dituduh Serang RS Mariupol
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan Rusia di sebuah rumah sakit (RS) bersalin di Mariupol sebagai "bukti akhir genosida".
Menurut para pejabat Kiev, RS anak-anak dan bangsal bersalin di kota Ukraina selatan itu dihancurkan oleh serangan udara Rusia pada Rabu sore waktu setempat.
Zelensky mengatakan anak-anak terkubur di bawah reruntuhan dan gubernur regional mengatakan 17 orang terluka. “Rumah sakit anak, bangsal bersalin. Bagaimana mereka mengancam Federasi Rusia?” kata Zelensky.
Klaim para pejabat Ukraina itu belum bisa diverifikasi secara independen, namun video yang diterbitkan oleh Associated Press menunjukkan beberapa orang terluka di lokasi serangan rumah sakit.
2. Putin Dikhawatirkan Gunakan Senjata Kimia
Para pejabat Barat memperingatkan "keprihatinan serius" mereka bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menggunakan senjata kimia di Kiev.
Dalam sebuah penilaian, mereka mengatakan serangan "benar-benar mengerikan" di ibu kota Ukraina dapat dilepaskan ketika pasukan Rusia berusaha mengatasi masalah logistik yang tampaknya mengganggu pasukan tersebut menuju Kiev.
3. Pergerakan Pasukan Rusia Terhambat
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kolom besar Rusia di barat laut Kiev hanya membuat sedikit kemajuan dalam lebih dari seminggu dan terus menderita kerugian di tangan pasukan Ukraina.
Dalam pembaruan pada hari Kamis, Kementerian Pertahanan mengatakan telah terjadi penurunan nyata dalam aktivitas udara Rusia dalam beberapa hari terakhir, kemungkinan karena efektivitas yang tidak terduga dari perlawanan Kiev.
Kementerian itu juga mengatakan Rusia telah mengerahkan pasukan wajib militer meskipun ada jaminan dari Putin untuk tidak melakukannya.
4. Ukraina Bakal Dipasok Senjata Starstreak
Inggris berencana untuk memasok senjata anti-pesawat Starstreak dan "pengiriman kecil" rudal anti-tank Javelin ke Ukraina saat pasukan Rusia mendekati Kiev. Rencana itu disampaikan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.
5. Menlu Rusia dan Ukraina Siap Berunding di Turki
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov telah mendarat di Turki untuk pembicaraan tatap muka pada hari Kamis dengan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba.
Ini akan menjadi pertemuan tingkat tertinggi pertama antara kedua negara sejak Rusia meluncurkan invasi.
Kuleba memperingatkan dalam sebuah video Facebook bahwa harapannya "terbatas". Sejauh ini, para pihak telah terlibat dalam pembicaraan tingkat rendah di Belarusia, sebagian besar mengenai masalah kemanusiaan dan hanya melibatkan pejabat Ukraina.
6. Uni Eropa Bahas Pengajuan Keanggotaan Ukraina
Para pemimpin Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara dijadwalkan bertemu di Versailles pada Kamis dan Jumat.
Sebuah rancangan deklarasi yang disiapkan untuk pertemuan puncak (KTT) mengatakan: “Perang agresi Rusia merupakan pergeseran tektonik dalam sejarah Eropa.”
Para pemimpin diharapkan untuk membahas pengurangan ketergantungan energi blok itu pada Rusia, dan permintaan Ukraina untuk bergabung dengan UE.
7. Rusia Gunakan Roket Termobarik
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Kementerian Luar Negeri Rusia telah mengonfirmasi penggunaan sistem senjata TOS-1A di Ukraina.
Menuruut Kementerian Pertahanan, sistem itu menggunakan roket termobarik yang menciptakan efek pembakar dan ledakan.
8. AS Tuduh Rusia Jatuhkan "Bom Bodoh"
Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia menjatuhkan “bom bodoh”–amunisi tanpa pemandu dan tanpa target yang tepat–di Ukraina. Tuduhan ini dilontarkan seorang pejabat senior pertahanan AS. Moskow belum berkomentar atas tuduhan ini.
Menurut pejabat tersebut, AS mengamati peningkatan kerusakan infrastruktur sipil dan korban sipil di Ukraina.
9. Rusia Dituduh Sandera 400.000 Orang di Mariupol
Ukraina menuduh pasukan Rusia menahan 400.000 orang sandera di Mariupol. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan kota itu, di mana kondisinya digambarkan sebagai "apokaliptik", masih ditembaki oleh pasukan Rusia meskipun ada kesepakatan untuk membangun koridor evakuasi yang aman bagi warga sipil.
10. Listrik ke Situs Nuklir Chernobyl Terputus
Pihak berwenang Ukraina mengatakan pasokan listrik telah terputus ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang sudah tidak berfungsi.
Pengawas atom PBB mengatakan bahan bakar nuklir bekas yang disimpan di sana telah cukup dingin sehingga tidak menjadi masalah yang segera terjadi.
Namun, berita tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa kurangnya daya eksternal ke situs tersebut dapat membahayakan keselamatan akibat bahaya nuklir.
11. Lebih dari 40.000 Warga Sipil Dievakuasi dari Ukraina
Lebih dari 40.000 warga sipil dievakuasi dari seluruh Ukraina pada Rabu waktu setempat tetapi pihak berwenang berjuang untuk menjauhkan orang-orang dari zona konflik di sekitar kota Kiev, Kharkiv dan Mariupol. Hal itu disampaikan seorang perunding Ukraina.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan sebelumnya bahwa koridor kemanusiaan harus memungkinkan penduduk kota-kota yang dibombardir berat seperti Mariupol, Enerhodar, Sumy, Izyum dan Volnovakha, serta kota-kota di sekitar Kiev termasuk Bucha, Irpin dan Hostomel, untuk pergi.
Ukraina menyerukan pasukan Rusia untuk menghormati "komitmen publik resmi" untuk gencatan senjata.
Berikut rangkuman kejadian menjelang dan selama invasi hari ke-15 di Ukraina, sebagaimana dikutip dari The Guardian:
1. Rusia Dituduh Serang RS Mariupol
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan Rusia di sebuah rumah sakit (RS) bersalin di Mariupol sebagai "bukti akhir genosida".
Menurut para pejabat Kiev, RS anak-anak dan bangsal bersalin di kota Ukraina selatan itu dihancurkan oleh serangan udara Rusia pada Rabu sore waktu setempat.
Zelensky mengatakan anak-anak terkubur di bawah reruntuhan dan gubernur regional mengatakan 17 orang terluka. “Rumah sakit anak, bangsal bersalin. Bagaimana mereka mengancam Federasi Rusia?” kata Zelensky.
Klaim para pejabat Ukraina itu belum bisa diverifikasi secara independen, namun video yang diterbitkan oleh Associated Press menunjukkan beberapa orang terluka di lokasi serangan rumah sakit.
2. Putin Dikhawatirkan Gunakan Senjata Kimia
Para pejabat Barat memperingatkan "keprihatinan serius" mereka bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menggunakan senjata kimia di Kiev.
Dalam sebuah penilaian, mereka mengatakan serangan "benar-benar mengerikan" di ibu kota Ukraina dapat dilepaskan ketika pasukan Rusia berusaha mengatasi masalah logistik yang tampaknya mengganggu pasukan tersebut menuju Kiev.
3. Pergerakan Pasukan Rusia Terhambat
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kolom besar Rusia di barat laut Kiev hanya membuat sedikit kemajuan dalam lebih dari seminggu dan terus menderita kerugian di tangan pasukan Ukraina.
Dalam pembaruan pada hari Kamis, Kementerian Pertahanan mengatakan telah terjadi penurunan nyata dalam aktivitas udara Rusia dalam beberapa hari terakhir, kemungkinan karena efektivitas yang tidak terduga dari perlawanan Kiev.
Kementerian itu juga mengatakan Rusia telah mengerahkan pasukan wajib militer meskipun ada jaminan dari Putin untuk tidak melakukannya.
4. Ukraina Bakal Dipasok Senjata Starstreak
Inggris berencana untuk memasok senjata anti-pesawat Starstreak dan "pengiriman kecil" rudal anti-tank Javelin ke Ukraina saat pasukan Rusia mendekati Kiev. Rencana itu disampaikan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.
5. Menlu Rusia dan Ukraina Siap Berunding di Turki
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov telah mendarat di Turki untuk pembicaraan tatap muka pada hari Kamis dengan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba.
Ini akan menjadi pertemuan tingkat tertinggi pertama antara kedua negara sejak Rusia meluncurkan invasi.
Kuleba memperingatkan dalam sebuah video Facebook bahwa harapannya "terbatas". Sejauh ini, para pihak telah terlibat dalam pembicaraan tingkat rendah di Belarusia, sebagian besar mengenai masalah kemanusiaan dan hanya melibatkan pejabat Ukraina.
6. Uni Eropa Bahas Pengajuan Keanggotaan Ukraina
Para pemimpin Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara dijadwalkan bertemu di Versailles pada Kamis dan Jumat.
Sebuah rancangan deklarasi yang disiapkan untuk pertemuan puncak (KTT) mengatakan: “Perang agresi Rusia merupakan pergeseran tektonik dalam sejarah Eropa.”
Para pemimpin diharapkan untuk membahas pengurangan ketergantungan energi blok itu pada Rusia, dan permintaan Ukraina untuk bergabung dengan UE.
7. Rusia Gunakan Roket Termobarik
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Kementerian Luar Negeri Rusia telah mengonfirmasi penggunaan sistem senjata TOS-1A di Ukraina.
Menuruut Kementerian Pertahanan, sistem itu menggunakan roket termobarik yang menciptakan efek pembakar dan ledakan.
8. AS Tuduh Rusia Jatuhkan "Bom Bodoh"
Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia menjatuhkan “bom bodoh”–amunisi tanpa pemandu dan tanpa target yang tepat–di Ukraina. Tuduhan ini dilontarkan seorang pejabat senior pertahanan AS. Moskow belum berkomentar atas tuduhan ini.
Menurut pejabat tersebut, AS mengamati peningkatan kerusakan infrastruktur sipil dan korban sipil di Ukraina.
9. Rusia Dituduh Sandera 400.000 Orang di Mariupol
Ukraina menuduh pasukan Rusia menahan 400.000 orang sandera di Mariupol. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan kota itu, di mana kondisinya digambarkan sebagai "apokaliptik", masih ditembaki oleh pasukan Rusia meskipun ada kesepakatan untuk membangun koridor evakuasi yang aman bagi warga sipil.
10. Listrik ke Situs Nuklir Chernobyl Terputus
Pihak berwenang Ukraina mengatakan pasokan listrik telah terputus ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang sudah tidak berfungsi.
Pengawas atom PBB mengatakan bahan bakar nuklir bekas yang disimpan di sana telah cukup dingin sehingga tidak menjadi masalah yang segera terjadi.
Namun, berita tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa kurangnya daya eksternal ke situs tersebut dapat membahayakan keselamatan akibat bahaya nuklir.
11. Lebih dari 40.000 Warga Sipil Dievakuasi dari Ukraina
Lebih dari 40.000 warga sipil dievakuasi dari seluruh Ukraina pada Rabu waktu setempat tetapi pihak berwenang berjuang untuk menjauhkan orang-orang dari zona konflik di sekitar kota Kiev, Kharkiv dan Mariupol. Hal itu disampaikan seorang perunding Ukraina.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan sebelumnya bahwa koridor kemanusiaan harus memungkinkan penduduk kota-kota yang dibombardir berat seperti Mariupol, Enerhodar, Sumy, Izyum dan Volnovakha, serta kota-kota di sekitar Kiev termasuk Bucha, Irpin dan Hostomel, untuk pergi.
Ukraina menyerukan pasukan Rusia untuk menghormati "komitmen publik resmi" untuk gencatan senjata.
(min)