Kata Trump, Laporan Kim Jong-un Sakit Keras Tak Benar
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump mengatakan laporan yang menyatakan pemimpin Korea Utara (Korut) sakit keras setelah menjalani operasi kardiovaskular tidak benar.
"Saya pikir laporan itu tidak benar, biarkan saya mengatakannya seperti itu," kata Trump ketika ditanya dalam konferensi pers Gedung Putih hari Kamis tentang apakah dia mengetahui kondisi diktator muda Korut tersebut.
"Saya dengar laporan itu, laporan yang salah. Saya harap itu laporan yang salah," ujarnya, tanpa memberikan perincian lebih lanjut, seperti dikutip CNBC, Jumat (24/4/2020).
Awal pekan ini, Trump mengatakan bahwa dia memiliki hubungan yang sangat baik dengan pemimpin muda itu. Dia pun berharap Kim Jong-un baik-baik saja. (Baca: Jika Kim Jong-un Meninggal Bakal Picu Kekacauan dan Respons Militer )
“Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengannya. Saya tidak akan..saya hanya bisa mengatakan ini, saya berharap dia baik-baik saja, karena jika dia dalam kondisi seperti yang dikatakan oleh laporan, itu adalah kondisi yang sangat serius, seperti yang Anda tahu," papar Trump pada Selasa lalu dalam pers briefing Gedung Putih. "Tapi saya berharap dia baik-baik saja."
Spekulasi tentang kesehatan Kim Jong-un pertama kali muncul setelah dia absen dari perayaan ulang tahun pendiri Korea Utara; Kim Il-sung, pada 15 April. Kim Il-sung tak lain adalah kakek dari Kim Jong-un.
Daily NK, surat kabar Korea Selatan yang memfokuskan liputannya pada Korea Utara, melaporkan Senin malam bahwa Kim Jong-un pada 12 April menjalani operasi kardiovaskular di Rumah Sakit Hyangsan. Media itu juga melaporkan bahwa Kim sedang dalam pemulihan di sebuah villa dekat rumah sakit.
NBC News, mengutip pejabat Amerika, melaporkan pada Selasa pagi bahwa Kim Jong-un baru-baru ini menjalani operasi kardiovaskular. Beberapa pejabat itu mengatakan intelijen menyimpulkan Kim bisa lumpuh. (Baca juga: Wanita 'Judes' Korut Ini Disebut Bakal Gantikan Kim Jong-un )
Laporan NBC bertentangan dengan Kantor Kepresidenan Korea Selatan yang mengatakan; "Kim saat ini sedang mengadakan tur di daerah provinsi dengan para pembantunya yang dekat dan kami tidak mendeteksi bukti untuk mendukung spekulasi tentang kesehatannya yang buruk."
Kim Jong-Un diajukan sebagai "Penerus Hebat" pada tahun 2009 dan diangkat menjadi jenderal bintang empat pada tahun berikutnya. Ayahnya, Kim Jong-il, meninggal pada 2011 dan diyakini berusia sekitar 70 tahun pada saat kematiannya. Sesuai rencana, Kim mengambil alih dan saat itu usianya diperkirakan 28 tahun.
Di bawah kepemimpinan Kim, negara tertutup itu telah melakukan uji coba senjata nuklirnya yang paling kuat, meluncurkan rudal balistik antarbenua yang pertama dan mengancam akan mengirim rudal ke perairan dekat Guam, wilayah AS di Pasifik.
Korea Utara adalah satu-satunya negara yang diketahui telah menguji coba senjata nuklir abad ini. Sejak 2011, Kim telah meluncurkan lebih dari 100 rudal dan melakukan empat uji coba senjata nuklir, melebihi apa yang sudah dilakukan ayahnya, Kim Jong-il, dan kakeknya, Kim Il-sung.
"Saya pikir laporan itu tidak benar, biarkan saya mengatakannya seperti itu," kata Trump ketika ditanya dalam konferensi pers Gedung Putih hari Kamis tentang apakah dia mengetahui kondisi diktator muda Korut tersebut.
"Saya dengar laporan itu, laporan yang salah. Saya harap itu laporan yang salah," ujarnya, tanpa memberikan perincian lebih lanjut, seperti dikutip CNBC, Jumat (24/4/2020).
Awal pekan ini, Trump mengatakan bahwa dia memiliki hubungan yang sangat baik dengan pemimpin muda itu. Dia pun berharap Kim Jong-un baik-baik saja. (Baca: Jika Kim Jong-un Meninggal Bakal Picu Kekacauan dan Respons Militer )
“Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengannya. Saya tidak akan..saya hanya bisa mengatakan ini, saya berharap dia baik-baik saja, karena jika dia dalam kondisi seperti yang dikatakan oleh laporan, itu adalah kondisi yang sangat serius, seperti yang Anda tahu," papar Trump pada Selasa lalu dalam pers briefing Gedung Putih. "Tapi saya berharap dia baik-baik saja."
Spekulasi tentang kesehatan Kim Jong-un pertama kali muncul setelah dia absen dari perayaan ulang tahun pendiri Korea Utara; Kim Il-sung, pada 15 April. Kim Il-sung tak lain adalah kakek dari Kim Jong-un.
Daily NK, surat kabar Korea Selatan yang memfokuskan liputannya pada Korea Utara, melaporkan Senin malam bahwa Kim Jong-un pada 12 April menjalani operasi kardiovaskular di Rumah Sakit Hyangsan. Media itu juga melaporkan bahwa Kim sedang dalam pemulihan di sebuah villa dekat rumah sakit.
NBC News, mengutip pejabat Amerika, melaporkan pada Selasa pagi bahwa Kim Jong-un baru-baru ini menjalani operasi kardiovaskular. Beberapa pejabat itu mengatakan intelijen menyimpulkan Kim bisa lumpuh. (Baca juga: Wanita 'Judes' Korut Ini Disebut Bakal Gantikan Kim Jong-un )
Laporan NBC bertentangan dengan Kantor Kepresidenan Korea Selatan yang mengatakan; "Kim saat ini sedang mengadakan tur di daerah provinsi dengan para pembantunya yang dekat dan kami tidak mendeteksi bukti untuk mendukung spekulasi tentang kesehatannya yang buruk."
Kim Jong-Un diajukan sebagai "Penerus Hebat" pada tahun 2009 dan diangkat menjadi jenderal bintang empat pada tahun berikutnya. Ayahnya, Kim Jong-il, meninggal pada 2011 dan diyakini berusia sekitar 70 tahun pada saat kematiannya. Sesuai rencana, Kim mengambil alih dan saat itu usianya diperkirakan 28 tahun.
Di bawah kepemimpinan Kim, negara tertutup itu telah melakukan uji coba senjata nuklirnya yang paling kuat, meluncurkan rudal balistik antarbenua yang pertama dan mengancam akan mengirim rudal ke perairan dekat Guam, wilayah AS di Pasifik.
Korea Utara adalah satu-satunya negara yang diketahui telah menguji coba senjata nuklir abad ini. Sejak 2011, Kim telah meluncurkan lebih dari 100 rudal dan melakukan empat uji coba senjata nuklir, melebihi apa yang sudah dilakukan ayahnya, Kim Jong-il, dan kakeknya, Kim Il-sung.
(min)