Media Australia: Rusia Adalah Pemenang Perang di Ukraina

Sabtu, 05 Maret 2022 - 08:25 WIB
loading...
Media Australia: Rusia...
Wilayah Zhytomyr, Ukraina, luluh lantak diinvasi Rusia. Media Australia sebut Rusia sebagai pemenang perang di Ukraina. Foto/REUTERS/Viacheslav Ratynskyi
A A A
KIEV - Perang Rusia dan Ukraina belum selesai dan telah memasuki hari ke-10 pada Sabtu (5/3/2022). Namun, media Australia sudah menyimpulkan bahwa Moskow adalah pemenang perang.

"Terlepas dari curahan dukungan untuk Ukraina dari seluruh dunia, kenyataan pahitnya adalah bahwa Rusia memenangkan perang," tulis media Austrlia, news.com.au, dalam laporannya yang berjudul "Russia is winning the war in Ukraine".

Menurut ulasan media tersebut, ada hal-hal yang mungkin tidak berjalan sesuai rencana Rusia selama invasi, tetapi ketika datang ke perang darat, mereka masih menang.

Perlawanan yang lebih kuat dari yang diharapkan dari rakyat Ukraina yang dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelensky mungkin telah meningkatkan harapan kekalahan Rusia dan memperlambat pasukan Moskow yang datang. "Tetapi Rusia masih membuat kemajuan," imbuh laporan tersebut.



Ini terlepas dari sebagian besar komunitas internasional yang bersatu di belakang orang-orang Ukraina yang gigih dan pemerintah mereka yang paham media sosial sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari.

Langkah ini telah membuat Rusia menjadi orang buangan global di dunia keuangan, diplomasi, olahraga, dan budaya. Rubel jatuh bebas, dan sanksi besar-besaran telah membuat oligarki dan keluarga mereka yang mengelilingi Presiden Rusia Vladimir Putin ditampar dengan larangan bepergian dan aset mereka–termasuk superyacht–disita.

Jumlah negara di dunia yang menyumbangkan peralatan militer dan mendukung Ukraina telah membengkak, sebagian berkat posting media sosial Zelensky yang menantang dalam menghadapi kekuatan tembakan militer Rusia yang luar biasa.

Meski Kiev memberikan perlawanan sengit, kekuatan Rusia yang belum dilepaskan sepenuhnya sudah membuat kota-kota Ukrain luluh lantak. Bahkan, Moskow belum berniat untuk menghentikan operasi militernya.

Seminggu setelah serangan dimulai, pasukan Rusia merebut Kherson, kota besar pertama Ukraina yang jatuh ke tangan Moskow.

Kota pelabuhan Laut Hitam berpenduduk 290.000 orang itu direbut pada hari Kamis setelah pengepungan tiga hari yang membuatnya kekurangan makanan dan obat-obatan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1501 seconds (0.1#10.140)