Intelijen Barat: China Minta Rusia Tunda Invasi Hingga Olimpiade Selesai

Kamis, 03 Maret 2022 - 15:06 WIB
loading...
Intelijen Barat: China...
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Beijing. Foto/The New York Times
A A A
WASHINGTON - Sebuah laporan intelijen Barat mengindikasikan bahwa para pejabat China pada awal Februari meminta para pejabat senior Rusia menunggu sampai setelah Olimpiade Beijing selesai sebelum memulai invasi ke Ukraina , menurut pejabat senior pemerintahan Joe Biden dan seorang pejabat Eropa.

Laporan intelijen Barat menunjukkan bahwa pejabat senior China memiliki beberapa tingkat pengetahuan yang secara langsung mengetahui rencana atau niat perang Rusia sebelum invasi dimulai minggu lalu.

Laporan ini pertama kali dikeluarkan oleh media Amerika Serikat (AS), TheNew York Times, Kamis (3/3/2022).



China mengadakan upacara penutupan Olimpiade pada 20 Februari. Keesokan harinya, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan lebih banyak pasukan Rusia untuk memasuki daerah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur setelah televisi negara menyiarkan pertemuan antara dia dan dewan keamanan nasionalnya dan, secara terpisah, pidato kemarahan di mana dia mengatakan Ukraina harus menjadi bagian dari Rusia.

Pada awal 24 Februari, militer Rusia memulai invasi skala penuh ke Ukraina, termasuk melakukan serangan ke kota-kota dengan rudal balistik, artileri, dan tank.

"Para pejabat Amerika dan Eropa mengatakan mereka merasa sulit untuk percaya bahwa hanya kebetulan bahwa invasi Putin tidak dimulai sampai tepat setelah Olimpiade. Pada Agustus 2008, Rusia menginvasi Georgia selama Olimpiade Musim Panas di Beijing, yang membuat marah beberapa pejabat China," tulis New York Times.

Sebelumnya Presiden Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Xi Jinping dari China di Beijing pada 4 Februari sebelum upacara pembukaan Olimpiade.

Baca juga: 498 Prajurit Rusia Tewas dan 2.870 Tentara Ukraina Gugur dalam Perang

Kemudian pada saat itu Moskow dan Beijing mengeluarkan pernyataan 5.000 kata yang menyatakan bahwa kemitraan mereka “tidak memiliki batas,” mencela ekspansi NATO dan menegaskan bahwa mereka akan membangun tatanan global baru dengan “demokrasi” sejati.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Pesawat J-10 China Jagoan...
Pesawat J-10 China Jagoan Pakistan saat Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Parade Hari Kemenangan...
Parade Hari Kemenangan Jadi Taruhan Besar bagi Putin, Berikut 4 Alasannya
Apa Rusia Membantu Padamkan...
Apa Rusia Membantu Padamkan Kebakaran Israel?
Cadangan Emas China...
Cadangan Emas China Terus Bertambah, 6 Bulan Terakhir Naik 30 Ton
Kenapa Kashmir Jadi...
Kenapa Kashmir Jadi Rebutan 3 Negara Besar? Berikut Penjelasannya
Waduh! Pramugari Sajikan...
Waduh! Pramugari Sajikan Wine ke Penumpang Bocah 3 Tahun
Rekomendasi
10 Fakta Jonathan Frizzy...
10 Fakta Jonathan Frizzy yang Terjerat Kasus Vape Obat Keras
Bea Cukai, Polri dan...
Bea Cukai, Polri dan BNN Gagalkan Penyelundupan Sabu di Batam Centre dan Hang Nadim
Hakim Mangapul Pemberi...
Hakim Mangapul Pemberi Vonis Bebas Ronnald Tannur Divonis 7 Tahun Penjara
Berita Terkini
5 Fakta India Rudal...
5 Fakta India Rudal Masjid di Pakistan, Picu Kemarahan Dunia
7 Fakta Penn Badgley,...
7 Fakta Penn Badgley, Salah Satunya Suka Membaca Al Qur'an Meski Bukan Muslim
AS dan Houthi Gencatan...
AS dan Houthi Gencatan Senjata, Israel Tak Termasuk Kesepakatan
Spesifikasi Jet Tempur...
Spesifikasi Jet Tempur Rafale yang Dipakai India Bombardir Pakistan Lalu Ditembak Jatuh
Intip Perbandingan Kekuatan...
Intip Perbandingan Kekuatan Militer India vs Pakistan, Siapa Unggul?
Trump Akan Sebut Teluk...
Trump Akan Sebut Teluk Persia sebagai Teluk Arab, Iran Marah
Infografis
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved