Rusia Invasi Ukraina, Sirene Meraung-raung di Kiev
loading...
A
A
A
KIEV - Rusia benar-benar menginvasi Ukraina dengan target unit militer, pusat komando dan lapangan terbang di wilayah timur, Kamis (24/4/2022). Sirene darurat meraung-raung di sekitar Kiev sesaat setelah invasi dimulai.
Militer Kiev mengatakan bahwa Angkatan Udara Ukraina berusaha untuk mengusir serangan udara Rusia, menambahkan bahwa laporan pasukan Rusia mendarat di Odessa adalah palsu.
Penjaga perbatasan negara itu mengatakan Ukraina berada di bawah tembakan artileri Rusia dan invasi darat di sepanjang perbatasan utara dan selatannya, dan pasukan Ukraina membalas tembakan.
Mereka menambahkan bahwa pasukan Rusia didukung oleh Belarusia dan serangan telah diluncurkan dari Crimea, wilayah yang dulunya milik Ukraina namun dianeksasi Moskow pada 2014.
"Serangan terhadap unit perbatasan, detasemen perbatasan dan pos pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan artileri, alat berat dan senjata ringan," bunyi pernyataan penjaga perbatasan Ukraina, seperti dikutip Channel News Asia.
"Pekerjaan sabotase musuh dan kelompok pengintai juga dicatat."
Pernyataan itu dikeluarkan ketika seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina melaporkan jatuhnya kota Shchastya yang sebelumnya dikuasai pemerintah, di garis depan timur dengan daerah kantong yang dikuasai separatis pro-Moskow.
Sebelumnya pada hari Kamis, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia menyerang infrastruktur militer negaranya dan penjaga perbatasan, tetapi mendesak warga untuk tidak panik dan bersumpah untuk menang.
Dalam pesan video yang di-posting di Facebook setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan peluncuran operasi militer terhadap Ukraina, Zelensky juga memperkenalkan darurat militer di seluruh negeri, menambahkan bahwa ia telah berbicara melalui telepon dengan Presiden AS Joe Biden.
"Ada serangan terhadap militer dan fasilitas pertahanan penting lainnya, unit perbatasan diserang, situasi di Donbass telah menurun," bunyi pernyataan di situs web Zelensky.
Militer Kiev mengatakan bahwa Angkatan Udara Ukraina berusaha untuk mengusir serangan udara Rusia, menambahkan bahwa laporan pasukan Rusia mendarat di Odessa adalah palsu.
Penjaga perbatasan negara itu mengatakan Ukraina berada di bawah tembakan artileri Rusia dan invasi darat di sepanjang perbatasan utara dan selatannya, dan pasukan Ukraina membalas tembakan.
Mereka menambahkan bahwa pasukan Rusia didukung oleh Belarusia dan serangan telah diluncurkan dari Crimea, wilayah yang dulunya milik Ukraina namun dianeksasi Moskow pada 2014.
"Serangan terhadap unit perbatasan, detasemen perbatasan dan pos pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan artileri, alat berat dan senjata ringan," bunyi pernyataan penjaga perbatasan Ukraina, seperti dikutip Channel News Asia.
"Pekerjaan sabotase musuh dan kelompok pengintai juga dicatat."
Pernyataan itu dikeluarkan ketika seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina melaporkan jatuhnya kota Shchastya yang sebelumnya dikuasai pemerintah, di garis depan timur dengan daerah kantong yang dikuasai separatis pro-Moskow.
Sebelumnya pada hari Kamis, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia menyerang infrastruktur militer negaranya dan penjaga perbatasan, tetapi mendesak warga untuk tidak panik dan bersumpah untuk menang.
Dalam pesan video yang di-posting di Facebook setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan peluncuran operasi militer terhadap Ukraina, Zelensky juga memperkenalkan darurat militer di seluruh negeri, menambahkan bahwa ia telah berbicara melalui telepon dengan Presiden AS Joe Biden.
"Ada serangan terhadap militer dan fasilitas pertahanan penting lainnya, unit perbatasan diserang, situasi di Donbass telah menurun," bunyi pernyataan di situs web Zelensky.