Banyak Maskapai Setop Penerbangan, Ukraina Klaim Wilayah Udaranya Aman

Selasa, 22 Februari 2022 - 06:13 WIB
loading...
Banyak Maskapai Setop Penerbangan, Ukraina Klaim Wilayah Udaranya Aman
Banyak Maskapai Setop Penerbangan, Ukraina Klaim Wilayah Udaranya Aman. FOTO/Reuters
A A A
KIEV - Hingga kini tercatat 10 maskapai telah berhenti melayani rute penerbangan keluar masuk Ukraina . Kondisi ini terjadi setelah adanya peringatan dari Amerika Serikat (AS) tentang kemungkinan serangan oleh pasukan Rusia yang berkumpul di perbatasan.

Meski demikian, Ukraina tetap bersikeras bahwa koridor udaranya masih terbuka dan terbang ke negara Eropa Timur itu aman.



"Pembatalan penerbangan saat ini oleh sejumlah maskapai asing ditentukan semata-mata oleh informasi yang memperburuk situasi, dan bukan oleh perubahan nyata dalam keselamatan penerbangan," kata Menteri Infrastruktur Ukraina, Oleksander Kubrakov, seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/2/2022).

Dia tidak menyebutkan nama maskapai yang telah membatalkan layanan mereka. Namun, ia mengatakan bahwa "negara sedang bekerja untuk mengganti penerbangan yang dibatalkan".

Menurut Kubrakov, Ukraine International Airlines (UIA) telah membuka penjualan tiket dan meningkatkan kapasitas pesawat pada penerbangan tambahan dari Kiev ke Munich dan Jenewa, yang tidak dapat dioperasikan oleh Lufthansa.



UIA mengatakan, 13 pesawat mereka masih aktif. Maskapai ini memiliki total 26 pesawat dalam armadanya, tetapi 9 pesawat meninggalkan negara itu minggu lalu untuk lokasi penyimpanan di Eropa - termasuk tujuh pada 14 Februari saja, menurut data pelacakan Flightradar24.

Reuters melaporkan, maskapai Jerman, Lufthansa mengatakan akan menghentikan penerbangan ke Ukraina mulai Senin. Lufthansa bergabung dengan KLM yang telah lebih dulu melakukannya.

Sementara maskapai penerbangan Skandinavia SAS juga menangguhkan penerbangan mingguan dan Air France telah memutuskan untuk membatalkan penerbangan antara Paris dan Kiev sebagai "tindakan pencegahan".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1373 seconds (0.1#10.140)