AS: 40% Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina dalam Posisi Siap Menyerang

Sabtu, 19 Februari 2022 - 14:25 WIB
loading...
AS: 40% Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina dalam Posisi Siap Menyerang
Pejabat pertahanan AS menyebut lebih dari 40 persen pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dalam posisi menyerang. Foto/Ukrainian Joint Forces Operation Press Service/Handout via REUTERS
A A A
WASHINGTON - Lebih dari 40 persen pasukan Rusia di perbatasan Ukraina sekarang dalam posisi untuk menyerang dan Moskow telah memulai kampanye destabilisasi. Hal itu disampaikan seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS).

Pejabat yang tak mau disebutkan namanya itu mengatakan AS, yang memperkirakan bahwa Rusia telah menempatkan lebih dari 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, telah mengamati pergerakan yang signifikan sejak Rabu lalu.

“Empat puluh hingga lima puluh persen berada dalam posisi menyerang. Mereka telah melepaskan diri dalam perakitan taktis dalam 48 jam terakhir," kata pejabat itu kepada wartawan, seperti dikutip AFP, Sabtu (19/2/2022).



Titik perakitan taktis adalah area di sebelah perbatasan tempat unit militer didirikan sebelum serangan.

Pejabat itu mengatakan Moskow telah mengumpulkan 125 kelompok taktis batalyon di dekat perbatasan Ukraina, dibandingkan dengan 60 pada waktu normal dan naik dari 80 pada awal Februari.

Menurutnya, peningkatan bentrokan antara separatis pro-Rusia di wilayah Donbass, tenggara Ukraina, dengan pasukan pemerintah Ukraina, dan klaim inflamasi oleh pejabat di Rusia dan Donbass, menunjukkan bahwa kampanye destabilisasi telah dimulai.

Washington telah memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa Rusia dapat memprovokasi atau mengarang insiden di daerah itu untuk dijadikan dalih untuk menyerang Ukraina.

Moskow membantah memiliki rencana untuk menyerang tetangga baratnya, tetapi menuntut jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO dan menuntut agar NATO menarik pasukan dari Eropa Timur. Sejauh ini, tuntutan Moskow itu telah ditolak.

Pada tahun 2014 Rusia menginvasi dan menduduki wilayah Crimea di Ukraina, memanfaatkan separatis pro-Moskow.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0938 seconds (0.1#10.140)