Konflik Sudah Pecah, Ukraina Mengaku Belum Perintahkan Serangan Donbass

Sabtu, 19 Februari 2022 - 10:36 WIB
loading...
Konflik Sudah Pecah,...
Tentara menyiapkan artileri di Kherson, Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC) Alexey Danilov menyatakan tidak ada perintah untuk "pembebasan" militer di Donbass, pada Jumat (18/2/2022).

Pernyataan itu muncul ketika wilayah Donetsk dan Lugansk mulai mengevakuasi warga sipil ke Rusia dengan alasan ancaman serangan Ukraina.

“Saya dapat memberi tahu Anda bahwa tidak ada perintah untuk membebaskan wilayah kami dengan paksa,” ujar Danilov, dilansir RT.com pada Jumat (18/2/2022).



Dia menambahkan, “Kiev sadar bahwa operasi semacam itu akan mengakibatkan korban besar di antara warga sipil, jadi pihak kami tidak mungkin memberikan perintah seperti itu."



Dia juga menuduh Rusia menyebarkan disinformasi tentang serangan yang akan datang untuk memprovokasi "tanggapan yang mereka inginkan" dari Ukraina.



“Pasukan Ukraina akan melepaskan tembakan hanya jika mereka dalam bahaya,” tegas Danilov.

Danilov berbicara setelah pertemuan NSDC pada Jumat malam, yang dihadiri Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Menteri Pertahanan Alexey Reznikov, komandan militer Jenderal Valery Zaluzhny, dan Menteri Reintegrasi Wilayah Pendudukan Sementara Irina Vereshchuk.

Penyangkalan Kiev atas serangan di Donbas situ muncul tak lama setelah Kepala Republik Rakyat Donetsk Denis Pushilin mengatakan kepada TV Rusia bahwa serangan habis-habisan oleh pasukan pemerintah Ukraina bisa datang kapan saja.

Pushilin menggambarkan situasinya sebagai "kritis." Ditanya apakah akan ada perang, dia menjawab, “Ya. Sayangnya ya."

Satu bom mobil meledak di Donetsk pada Jumat malam, dilaporkan menargetkan kepala polisi setempat.

Dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur telah mengumumkan bahwa wanita, anak-anak, dan orang tua harus mengungsi ke negara tetangga Rusia karena bahaya serangan Ukraina.

Hingga 700.000 orang mungkin akhirnya dievakuasi. Gelombang pengungsi mulai masuk ke wilayah Rusia seiring hujan artileri dari Ukraina.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2542 seconds (0.1#10.140)