Israel Marah Rusia Terus Acak GPS Penerbangan Pesawat ke Tel Aviv
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Rusia menolak permintaan Israel untuk menghentikan interferensi elektromagnetik dari pangkalan udaranya di Suriah pada GPS pesawat-pesawat yang mendarat di Tel Aviv.
Penolakan Rusia dan kemarahan Israel itu makin memperburuk hubungan antara keduanya.
Menurut saluran berita KAN pada awal Februari 2022, Israel mengirim surat ke Rusia yang menyatakan sistem pertahanan di Pangkalan Udara Khmeimim Rusia di kota pelabuhan Latakia, Suriah, menyebabkan gangguan elektromagnetik dalam sistem GPS pesawat yang mendarat di ibu kota Israel.
Seorang pilot untuk perusahaan penerbangan di bandara Tel Aviv mengatakan kepada saluran tersebut bahwa gangguan tersebut berasal dari "spoofing".
Spoofing adalah suatu bentuk peperangan elektronik yang memaksa pilot harus dengan cepat bereaksi terhadap perubahan mendadak karena sistem GPS mereka menunjukkan lokasi dan koordinat yang salah.
"Apa yang kami alami adalah interferensi spektrum (elektromagnetik) dari timur, yang membutuhkan waktu untuk kami pahami," ujar pilot itu.
Gangguan tersebut dilaporkan telah dialami selama sebulan terakhir, sebelum akhirnya dipersempit menjadi berasal dari sistem pertahanan Rusia di Suriah.
Penolakan Rusia dan kemarahan Israel itu makin memperburuk hubungan antara keduanya.
Menurut saluran berita KAN pada awal Februari 2022, Israel mengirim surat ke Rusia yang menyatakan sistem pertahanan di Pangkalan Udara Khmeimim Rusia di kota pelabuhan Latakia, Suriah, menyebabkan gangguan elektromagnetik dalam sistem GPS pesawat yang mendarat di ibu kota Israel.
Seorang pilot untuk perusahaan penerbangan di bandara Tel Aviv mengatakan kepada saluran tersebut bahwa gangguan tersebut berasal dari "spoofing".
Spoofing adalah suatu bentuk peperangan elektronik yang memaksa pilot harus dengan cepat bereaksi terhadap perubahan mendadak karena sistem GPS mereka menunjukkan lokasi dan koordinat yang salah.
"Apa yang kami alami adalah interferensi spektrum (elektromagnetik) dari timur, yang membutuhkan waktu untuk kami pahami," ujar pilot itu.
Gangguan tersebut dilaporkan telah dialami selama sebulan terakhir, sebelum akhirnya dipersempit menjadi berasal dari sistem pertahanan Rusia di Suriah.