Bocoran dari Saudi, Haji Bisa Dibatasi 20% Kuota Per Negara atau Batal

Kamis, 11 Juni 2020 - 00:01 WIB
loading...
Bocoran dari Saudi,...
Kabah di Makkah sepi selama pembatasan wabah virus corona. Foto/REUTERS
A A A
JEDDAH - Arab Saudi bisa secara drastis mengurangi jumlah jamaah haji tahun ini atau bahkan membatalkannya untuk mencegah penularan virus corona.

Kabar itu terungkap dari sejumlah pejabat Saudi secara anonim. Hingga saat ini belum ada informasi resmi terbaru tentang nasib pelaksanaan haji tahun ini.

Biasanya pada masa normal, sekitar 2,5 juta orang menjalankan haji di Makkah dan Madinah. Data resmi menunjukkan haji dan umrah menyumbang pendapatan pada Saudi sebesar USD12 miliar per tahun.

Namun wabah virus corona yang saat ini mencapai 100.000 kasus di Saudi membuat kerajaan itu bersikap hati-hati. Saudi juga menyeru pada muslim di dunia untuk menahan rencana haji dan menghentikan umrah hingga informasi lebih lanjut.

“Otoritas sekarang mempertimbangkan mengizinkan hanya sejumlah simbolis tahun ini, dengan pembatasan termasuk larangan pada jamaah usia lanjut dan pemeriksanaan kesehatan tambahan,” papar dua sumber yang mengetahui kabar itu, dilansir Memo

Sumber lain menjelaskan, “Dengan prosedur ketat, otoritas berpikir kemungkinan mengizinkan hingga 20% dari kuota regular tiap negara.”

“Beberapa pejabat masih mendorong pembatalan haji, yang seharusnya dimulai pada akhir Juli,” ujar tiga sumber.

Kantor media pemerintah dan juru bicara Kementerian Haji dan Umrah belum merespon permintaan komentar.

Membatasi atau membatalkan haji akan menambah tekanan pada keuangan pemerintah Saudi yang sudah terpukul akibat jatuhnya harga minyak dan pandemi corona.

Para pengamat memprediksi kontraksi ekonomi parah di Saudi tahun ini. Saudi telah menghentikan penerbangan pesawat penumpang internasional sejak Maret.

Saudi juga memperpanjang jam malam di Jeddah, lokasi pendaratan penerbangan haji, setelah infeksi corona meningkat di kota itu. (Infografis: Ongkos Haji Bisa Cair dalam 9 Hari, Berikut Persyaratannya)

Pada 2019, sebanyak 19 juta orang melakukan umrah dan haji menarik 2,6 juta orang. Pemerintah berupaya menambah kapasitas umrah dan haji menjadi 30 juta orang setiap tahun dan menghasilkan pendapatan USD13,32 miliar pada 2030. (Baca Juga: Bos Serikat Polisi New York: Setop Perlakukan Kami Seperti Penjahat!)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1494 seconds (0.1#10.140)