Ilmuwan Temukan Omicron di Air Limbah Kanada
loading...
A
A
A
OTTAWA - Para ilmuwan di Nova Scotia, Kanada mengatakan mereka mulai mendeteksi varian COVID-19 , Omicron , dalam air limbah lokal sebelum secara resmi ditemukan di Afrika Selatan (Afsel) pada akhir November.
Pekan lalu, Profesor Graham Gagnon, direktur Pusat Studi Sumber Daya Air Universitas Dalhousie di Nova Scotia, mengatakan kepada CBC bahwa mereka menemukan Omicron dalam sampel air limbah dari awal November.
“Kami terkejut melihat sinyal virus di awal November. Hanya dalam retrospeksi kami dapat melihat bahwa itu adalah varian dan bukan yang asli,” terangnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (12/1/2022).
Kasus-kasus itu dikonfirmasi sebagai Omicron pada 13 Desember dan terkait dengan wabah COVID-19 di Universitas St. Francis Xavier di Antigonish.
Varian Omicron sendiri secara resmi diidentifikasi di Afrika Selatan pada akhir November lalu.
Direktur penelitian mengatakan dia terkejut menemukan virus pada November karena siswa di asrama semuanya divaksinasi dan mereka yang dites memberikan hasil negatif. Dia mengatakan hasilnya diteruskan ke pejabat di universitas yang memperingatkan siswa.
“Bagi kami, ini adalah proyek yang sukses,” kata Gagnon kepada CBC.
“Ini adalah alat yang dapat digunakan untuk membantu membuat keputusan,” imbuhnya.
Para peneliti Dalhousie telah menguji air limbah untuk tanda-tanda virus mematikan sejak Desember 2020 di empat pabrik pengolahan air limbah utama di Halifax dan lima tempat tinggal mahasiswa di kampus Dalhousie.
COVID-19 dapat hidup lebih lama di saluran cerna daripada di saluran pernapasan, meskipun merupakan virus pernapasan. Dengan demikian, pengujian air limbah dapat menjadi alat yang berguna untuk memantau prevalensinya.
Pekan lalu, Profesor Graham Gagnon, direktur Pusat Studi Sumber Daya Air Universitas Dalhousie di Nova Scotia, mengatakan kepada CBC bahwa mereka menemukan Omicron dalam sampel air limbah dari awal November.
“Kami terkejut melihat sinyal virus di awal November. Hanya dalam retrospeksi kami dapat melihat bahwa itu adalah varian dan bukan yang asli,” terangnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (12/1/2022).
Kasus-kasus itu dikonfirmasi sebagai Omicron pada 13 Desember dan terkait dengan wabah COVID-19 di Universitas St. Francis Xavier di Antigonish.
Varian Omicron sendiri secara resmi diidentifikasi di Afrika Selatan pada akhir November lalu.
Direktur penelitian mengatakan dia terkejut menemukan virus pada November karena siswa di asrama semuanya divaksinasi dan mereka yang dites memberikan hasil negatif. Dia mengatakan hasilnya diteruskan ke pejabat di universitas yang memperingatkan siswa.
“Bagi kami, ini adalah proyek yang sukses,” kata Gagnon kepada CBC.
“Ini adalah alat yang dapat digunakan untuk membantu membuat keputusan,” imbuhnya.
Para peneliti Dalhousie telah menguji air limbah untuk tanda-tanda virus mematikan sejak Desember 2020 di empat pabrik pengolahan air limbah utama di Halifax dan lima tempat tinggal mahasiswa di kampus Dalhousie.
COVID-19 dapat hidup lebih lama di saluran cerna daripada di saluran pernapasan, meskipun merupakan virus pernapasan. Dengan demikian, pengujian air limbah dapat menjadi alat yang berguna untuk memantau prevalensinya.
(ian)