Menlu Rusia Sebut Uni Eropa Terapkan Politik Kamasutra

Selasa, 28 Desember 2021 - 16:30 WIB
loading...
A A A
Kecaman Lavrov muncul setelah Parlemen Eropa mengatakan dalam resolusi bahwa Moskow menghadapi risiko sepenuhnya ditutup dari sistem pembayaran global utama SWIFT jika pasukan Rusia melancarkan invasi ke Ukraina.

Dalam teks itu, UE mengatakan blok itu harus siap mengirim "peringatan yang sangat keras bahwa permusuhan militer tidak hanya tidak dapat diterima, tetapi juga harus dibayar dengan harga ekonomi dan politik yang tinggi."

Pada Juni, Komisi Eropa dan Borrell menyiapkan laporan tentang hubungan dengan Moskow.

Lavrov menjelaskan, “Dalam keadaan saat ini, kemitraan baru antara Uni Eropa dan Rusia, memungkinkan kerja sama yang lebih erat, tampaknya merupakan prospek yang jauh. Ambisi kami seharusnya adalah untuk mengeksplorasi jalur yang dapat membantu mengubah dinamika saat ini secara bertahap menjadi hubungan yang lebih dapat diprediksi dan stabil.”

Menurut resolusi UE, blok itu “akan terus melawan pelanggaran hak asasi manusia dan akan berbicara untuk nilai-nilai demokrasi,” serta dugaan pelanggaran hukum internasional Rusia di Ukraina, Georgia, dan di tempat lain.

Sementara UE akan berusaha membatasi upaya Rusia melemahkan kepentingan blok tersebut, UE akan berusaha terlibat dengan negara terbesar di dunia dalam isu-isu utama, seperti pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan kontraterorisme.

Awal tahun ini, UE mengajukan rancangan laporan yang menuntut agar blok tersebut mengambil pendekatan yang lebih konfrontatif ke Moskow.
(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0858 seconds (0.1#10.140)