Jenderal Iran: Latihan Perang di Teluk Peringatan untuk Israel
loading...
A
A
A
TEHERAN - Latihan perang yang dilakukan oleh Iran di Teluk dimaksudkan untuk mengirim peringatan ke Israel . Peringatan itu dilontarkan komandan tinggi militer negara itu, di tengah kekhawatiran atas kemungkinan rencana Israel untuk menargetkan situs nuklir Iran.
Latihan perang Garda Revolusi Iran, yang mencakup penembakan rudal balistik dan jelajah, berakhir pada hari Jumat (24/12/2021).
“Latihan-latihan ini memiliki pesan yang sangat jelas: peringatan yang serius, nyata terhadap ancaman oleh otoritas rezim Zionis untuk berhati-hati terhadap kesalahan mereka,” kata kepala IRGC Jenderal Hossein Salami di stasiun televisi pemerintah.
“Kami akan memotong tangan mereka jika mereka melakukan kesalahan. Jarak antara operasi aktual dan latihan militer hanyalah perubahan sudut peluncuran rudal,” tambah Salami seperti dikutip dari Algemeiner.
Sementara itu Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri mengatakan 16 rudal balistik dari kelas yang berbeda telah ditembakkan secara bersamaan dan menghancurkan target yang telah ditentukan.
Iran mengatakan rudal balistiknya memiliki jangkauan 2.000 km dan mampu mencapai pangkalan Israel dan Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut.
Israel, yang menentang upaya kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran 2015, telah lama mengancam aksi militer jika diplomasi gagal.
Iran mengatakan ambisi nuklirnya adalah damai. Dokumen dan materi lain yang dicuri oleh badan intelijen Israel Mossad membuktikan klaim ini tidak benar.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz telah meminta kekuatan dunia untuk tidak membiarkan Iran bermain-main dalam negosiasi nuklir, yang sedang dalam masa reses atas permintaan Teheran dan dijadwalkan untuk dilanjutkan Senin depan.
Latihan perang Garda Revolusi Iran, yang mencakup penembakan rudal balistik dan jelajah, berakhir pada hari Jumat (24/12/2021).
“Latihan-latihan ini memiliki pesan yang sangat jelas: peringatan yang serius, nyata terhadap ancaman oleh otoritas rezim Zionis untuk berhati-hati terhadap kesalahan mereka,” kata kepala IRGC Jenderal Hossein Salami di stasiun televisi pemerintah.
“Kami akan memotong tangan mereka jika mereka melakukan kesalahan. Jarak antara operasi aktual dan latihan militer hanyalah perubahan sudut peluncuran rudal,” tambah Salami seperti dikutip dari Algemeiner.
Sementara itu Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri mengatakan 16 rudal balistik dari kelas yang berbeda telah ditembakkan secara bersamaan dan menghancurkan target yang telah ditentukan.
Iran mengatakan rudal balistiknya memiliki jangkauan 2.000 km dan mampu mencapai pangkalan Israel dan Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut.
Israel, yang menentang upaya kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran 2015, telah lama mengancam aksi militer jika diplomasi gagal.
Iran mengatakan ambisi nuklirnya adalah damai. Dokumen dan materi lain yang dicuri oleh badan intelijen Israel Mossad membuktikan klaim ini tidak benar.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz telah meminta kekuatan dunia untuk tidak membiarkan Iran bermain-main dalam negosiasi nuklir, yang sedang dalam masa reses atas permintaan Teheran dan dijadwalkan untuk dilanjutkan Senin depan.
(ian)