Sopir Truk yang Picu Tabrakan Beruntun Dihukum 110 Tahun, Publik AS Protes

Jum'at, 24 Desember 2021 - 03:34 WIB
loading...
Sopir Truk yang Picu Tabrakan Beruntun Dihukum 110 Tahun, Publik AS Protes
Rogel Aguilera-Mederos, sopir truk yang sebabkan kecelakaan beruntun. FOTO/ABC Chicago
A A A
DENVER - Massa yang terdiri dari kerabat, anggota parlemen, dan warga masyarakat melakukan unjuk rasa di Denver, Amerika Serikat (AS), Rabu (22/12/2021). Mereka memprotes hukuman yang dijatuhkan pada seorang sopir truk .

Seorang supir truk, Rogel Aguilera-Mederos dijatuhi hukuman 110 tahun penjara karena menyebabkan kecelakaan yang menyebabkan tewasnya 4 orang. Vonis itu dianggap tidak adil oleh publik AS, yang meminta Aguilera-Mederos diberi grasi.



Seperti dilaporkan AP, pendukung Aguilera-Mederos mengatakan hukuman itu sangat tidak adil dan pengemudi truk di seluruh negeri telah mengambil tindakan, menggunakan tagar seperti #NoTrucksToColorado dan #NoTrucksColorado. Lebih dari 4,7 juta orang telah menandatangani petisi online yang meminta keringanan hukuman.

Leonard Martinez, salah satu pengacara yang mewakili Aguilera-Mederos, mengatakan, ketidakadilan hukuman yang begitu panjang perlu ditangani, baik dengan mereformasi undang-undang hukuman tetapi juga melihat tindakan jaksa dan hakim. "Pertarungan ini bukan hanya untuknya tapi untuk semua," katanya.

Keluarga Aguilera-Mederos mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka tidak bermaksud meminimalkan jumlah korban tewas dalam kecelakaan itu, tetapi meminta Gubernur Jared Polis untuk "mengambil tindakan segera" untuk mengurangi hukuman bagi pria berusia 26 tahun yang tidak memiliki catatan kriminal itu.



Saat kecelakaan terjadi, Aguilera-Mederos tidak berada di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol dan sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidik. Aguilera-Mederos bersaksi bahwa dia sedang mengangkut kayu ketika truk semitrailernya mengalami rem blong saat menuruni lereng curam Interstate 70 di kaki bukit Rocky Mountain pada musim semi 2019.

Truk itu lalu menabrak kendaraan yang melambat karena kecelakaan lain di luar Denver, memicu kecelakaan reaksi berantai dan bola api yang menghanguskan kendaraan dan melelehkan bagian jalan raya. Aguilera-Mederos menangis ketika dia meminta maaf kepada keluarga korban saat vonis hukuman 13 Desember lalu.

“Saya bukan seorang pembunuh. Ketika saya melihat dakwaan saya, kita berbicara tentang seorang pembunuh, yang bukan saya," katanya. "Saya tidak pernah berpikir untuk menyakiti siapa pun sepanjang hidup saya," lanjutnya.



Jaksa berargumen bahwa Aguilera-Mederos seharusnya menggunakan jalur pelarian yang dirancang untuk situasi seperti itu. Aguilera-Mederos, mengaku sudah berjuang untuk menghindari lalu lintas dan mencoba bergeser untuk memperlambat laju truknya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2343 seconds (0.1#10.140)