Beijing Tantang AS Tunjukkan Bukti China Coba Sabotase Pengembangan Vaksin Covid-19

Senin, 08 Juni 2020 - 23:16 WIB
loading...
Beijing Tantang AS Tunjukkan Bukti China Coba Sabotase Pengembangan Vaksin Covid-19
China menantang Senator AS, Rick Scott untuk menunjukkan bukti yang mendukung tuduhannya bahwa Beijing sedang berusaha memperlambat atau menyabot pengembangan vaksin Covid-19. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - China menantang Senator Amerika Serikat (AS), Rick Scott untuk menunjukkan bukti yang mendukung tuduhannya bahwa Beijing sedang berusaha memperlambat atau menyabot pengembangan vaksin Covid-19. Scott mengklaim bahwa AS sudah memiliki bukti bahwa China ingin mensabotase pengembangan vaksin Covid-19.

"Karena anggota parlemen ini mengatakan dia memiliki bukti bahwa China sedang mencoba untuk menyabotase negara-negara barat dalam pengembangan vaksin mereka, maka tolong biarkan dia memberikan bukti. Tidak perlu malu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying seperti dilansir Reuters pada Senin (8/6/2020).

Hua mengatakan bahwa pengembangan vaksin Covid-19 bukan kompetisi bilateral. Beijing, jelasnya, berharap Washinhton akan mencerminkan janji China dan menawarkan vaksin apa pun yang dikembangkannya ke dunia secara gratis.

Sebelumnya diwartakan, Senator dari Partai Republik itu dalam sebuah wawancara dengan BBC mengatakan bahwa AS dan negara-negara Barat sedang berusaha keras menemukan vaksin Covid-19. Namun, menurut Scott, China ingin mensabotase dan memperlambat pengembangan vaksin, dan AS sudah memiliki bukti akan hal itu.

"China tidak ingin kita melakukannya terlebih dahulu, mereka telah memutuskan untuk menjadi musuh bagi Amerika dan saya pikir untuk demokrasi di seluruh dunia," ucapnya.

Ditanya bukti apa yang dimiliki AS bahwa China mencoba mensabotase pengembangan vaksin Covid-19, Scott menolak untuk memberikan perincian, tetapi mengatakan itu datang melalui komunitas intelijen.

"Vaksin ini sangat penting bagi kita semua agar perekonomian kita kembali berjalan. Apa yang saya benar-benar percaya adalah apakah Inggris yang pertama melakukannya atau kita yang pertama, kita akan berbagi. China, mereka tidak akan berbagi," tukasnya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1400 seconds (0.1#10.140)