Menolak Pensiun, Helikopter Mars Milik NASA Siap Terbang Lagi

Minggu, 21 November 2021 - 12:04 WIB
loading...
Menolak Pensiun, Helikopter Mars Milik NASA Siap Terbang Lagi
Helikopter Mars milik NASA. FOTO/NASA
A A A
WASHINGTON - Helikopter Mars NASA , Ingenuity, yang semula diharapkan melakukan lima penerbangan selama 30 hari di Planet Mars , telah melampaui semua proyeksi untuk durasi misinya. Sekarang, Ingenuity bersiap untuk penerbangan ke-16 dan mendekati durasi tugas selama tujuh bulan.

Seperti dilaporkan United Press International, NASA telah merencanakan penerbangan itu pada Sabtu (20/11/2021). Rotor dan kamera helicopter itu telah membantu NASA merencanakan jalur penjelajah Perseverance saat menjelajahi Kawah Jezero dan mengebor sampel batuan untuk berburu tanda-tanda kehidupan kuno.



“Umur panjang helikopter ini karena banyak bagiannya tersedia secara komersial. Atau komponen untuk drone dan komputer berbasis Bumi,” jelas Teddy Tzanetos, pemimpin tim helikopter Ingenuity NASA.

“Terus terang, penerbangan apa pun bisa menjadi penerbangan terakhir kami. Jadi, tidak akan mengejutkan ketika kami melihat beberapa bagiannya gagal. Tapi, itu bisa menjadi penemuan yang fantastis, titik data baru bagi kita untuk memahami penerbangan di planet lain," lanjutnya.

Menurut Tzanetos, meskipun bersiap untuk akhir, tim teknisi dan insinyur Ingenuity tidak melihat tanda-tanda kegagalan. Helikopter mendarat di Mars dengan rover Perseverance pada bulan Februari dan terbang untuk pertama kalinya pada bulan April.



"Tidak ada bagian eksplisit dari sistem penerbangan yang menunjukkan kepada kita tanda-tanda masalah, atau penuaan, mengingat kita telah terbang selama lebih dari enam bulan," ujar Tzanetos.

"Tentu saja, kami sangat senang dan akan sangat penting untuk memahami bagaimana bagian-bagian ini menua dari waktu ke waktu untuk kemungkinan misi penerbangan di Mars atau planet lain di masa depan," tambahnya.

Pada akhir April silam, NASA mengumumkan bahwa mereka akan mempertahankan staf kecil di tim Ingenuity untuk merencanakan penerbangan di masa depan. Sementara personel tersebut menambah biaya misi keseluruhan sekitar USD80 juta.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1352 seconds (0.1#10.140)