Bikin Keder, Tahun Depan AL Rusia Dipersenjatai Rudal Hipersonik Zircon
loading...
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan tahun depan Angkatan Laut negaranya akan dipersenjatai rudal hipersonik Zircon. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A
A
A
MOSKOW - Uji coba rudal hipersonik Zircon Rusia hampir selesai dan pengiriman ke angkatan laut akan dimulai pada 2022. Hal itu diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin .
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Moskow untuk maju dalam perlombaan dengan Amerika Serikat (AS) dan negara lain untuk menyebarkan senjata jarak jauh generasi berikutnya yang lebih sulit dideteksi dan dicegat.
Rusia bulan lalu mengatakan telah berhasil menguji peluncuran rudal hipersonik Zircon dari kapal selam untuk pertama kalinya.
“Sekarang sangat penting untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi yang diperlukan untuk menciptakan sistem senjata hipersonik baru, laser bertenaga tinggi, dan sistem robot yang akan dapat secara efektif melawan potensi ancaman militer, yang berarti mereka akan semakin memperkuat keamanan negara kita,” kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dikutip dari Reuters, Rabu (3/11/2021).
Dia mengatakan bahwa dalam uji coba, rudal itu berhasil mengenai target darat dan laut ketika ditembakkan dari bawah air atau dari kapal permukaan.
Beberapa pakar Barat mempertanyakan seberapa canggih generasi baru senjata Rusia, meski mengakui bahwa kombinasi kecepatan, kemampuan manuver, dan ketinggian rudal hipersonik membuat mereka sulit dilacak dan dicegat.
Generasi baru senjata Rusia melakukan perjalanan dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara di atmosfer atas, atau sekitar 6.200 km per jam. Ini lebih lambat dari rudal balistik antarbenua, tetapi bentuk kendaraan luncur hipersonik memungkinkannya untuk bermanuver menuju target atau menjauh dari pertahanan.
Pentagon pada bulan Oktober mengatakan ingin kontraktor pertahanan memangkas biaya akhir senjata hipersonik, karena rudal super cepat yang sedang dikembangkan saat ini menelan biaya puluhan juta per unit.
Korea Utara (Korut) telah melakukan uji coba rudal hipersonik yang baru dikembangkan pada bulan September.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Moskow untuk maju dalam perlombaan dengan Amerika Serikat (AS) dan negara lain untuk menyebarkan senjata jarak jauh generasi berikutnya yang lebih sulit dideteksi dan dicegat.
Rusia bulan lalu mengatakan telah berhasil menguji peluncuran rudal hipersonik Zircon dari kapal selam untuk pertama kalinya.
“Sekarang sangat penting untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi yang diperlukan untuk menciptakan sistem senjata hipersonik baru, laser bertenaga tinggi, dan sistem robot yang akan dapat secara efektif melawan potensi ancaman militer, yang berarti mereka akan semakin memperkuat keamanan negara kita,” kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dikutip dari Reuters, Rabu (3/11/2021).
Dia mengatakan bahwa dalam uji coba, rudal itu berhasil mengenai target darat dan laut ketika ditembakkan dari bawah air atau dari kapal permukaan.
Beberapa pakar Barat mempertanyakan seberapa canggih generasi baru senjata Rusia, meski mengakui bahwa kombinasi kecepatan, kemampuan manuver, dan ketinggian rudal hipersonik membuat mereka sulit dilacak dan dicegat.
Generasi baru senjata Rusia melakukan perjalanan dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara di atmosfer atas, atau sekitar 6.200 km per jam. Ini lebih lambat dari rudal balistik antarbenua, tetapi bentuk kendaraan luncur hipersonik memungkinkannya untuk bermanuver menuju target atau menjauh dari pertahanan.
Pentagon pada bulan Oktober mengatakan ingin kontraktor pertahanan memangkas biaya akhir senjata hipersonik, karena rudal super cepat yang sedang dikembangkan saat ini menelan biaya puluhan juta per unit.
Korea Utara (Korut) telah melakukan uji coba rudal hipersonik yang baru dikembangkan pada bulan September.
(ian)
Lihat Juga :
