Intip Kehidupan Raja Thailand dengan 20 Gundik, 1 Permaisuri Resmi dan 1 Istri
loading...
A
A
A
BANGKOK - Dia pernah dikenal sebagai pangeran playboy Thailand . Sejak dia berkuasa sebagai penguasa negaranya, pemerintahan Raja Maha Vajiralongkorn tidak kalah kontroversialnya.
Pria berusia 69 tahun itu telah mengumpulkan kekayaan 24 miliar poundsterling dan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan hidup mewah di negara bagian Bavaria, Jerman.
Meskipun menghabiskan sedikit waktu di antara rakyatnya sendiri, adalah ilegal untuk secara terbuka mengkritik penguasa Thailand dan Raja Vajiralongkorn, juga dikenal sebagai Rama X. Pemerintah akan menindak keras rakyat yang melakukan kritik pada raja.
Bahkan orang-orang terdekatnya pun tidak kebal dari pengucilan dan pemutusan kehidupan kerajaan jika dia merasa dirinya, atau keluarganya, telah dirugikan.
Oktober 2020 lalu, permaisuri kerajaan Vajiralongkorn, Sineenat Wongvajirapakdi, dicopot dari gelar resminya, pangkat militer dan menghilang dari pandangan.
Dia telah menjadi permaisuri kerajaan pertama dalam hampir satu abad. Sineenat Wongvajirapakdi (35) menjadi pendamping resmi raja, bersama istri raja.
Mantan perawat itu memulai karir militernya ketika hubungannya dengan Vajiralongkorn dimulai ketika dia masih putra mahkota.
Sineenat menjadi pengawal, pilot, penerjun payung dan bergabung dengan pengawal kerajaan sebelum diangkat menjadi mayor jenderal tahun lalu.
Dia menjadi Permaisuri Bangsawan Kerajaan pertama dalam hampir satu abad pada Juli tahun lalu, tetapi hanya beberapa bulan kemudian jatuh dari posisi tersebut.
Pernyataan dari istana menggambarkan dia sebagai "tidak tahu berterima kasih" setelah diklaim dia terlibat dalam persaingan dengan Ratu Suthida, istri Vajiralongkorn.
Istana Thailand mengklaim dia dihukum karena mencoba mengangkat dirinya ke "keadaan yang sama dengan ratu" tetapi pada 28 Agustus, Sineenat mendapatkan kembali semua gelar, kehormatan, dan posisi permaisuri kerajaan dipulihkan.
Pernyataan resmi istana mengklaim Sineenat "tidak ternoda". Istana menambahkan, "Oleh karena itu, pencabutan gelar kerajaan, posisi resmi dalam melayani mahkota dalam kapasitas militer dan pangkat militer dan pencabutan semua deklarasi itu tidak pernah terjadi."
Ini jauh dari tindakan kontroversial pertama Raja Vajiralongkorn pada 2020. Pada April 2020, dilaporkan raja telah mengasingkan diri saat puncak pandemi virus corona di Bavaria, ditemani oleh 20 selirnya.
Pria berusia 68 tahun itu dikatakan telah memindahkan seluruh harem gundiknya ke Grand Hotel Sonnenbichl kelas atas di Bavaria setelah dia diberi izin oleh pihak berwenang.
Bavaria sedang dikunci pada saat itu, seperti bagian Jerman lainnya, dan hotel harus ditutup bersama dengan yang lainnya. Meski demikian, tetap ada "izin khusus" untuk tetap buka bagi raja dan istananya yang aneh.
Raja Vajiralongkorn telah lama menjadi tokoh kontroversial di Thailand. Meskipun ada ancaman hukuman 35 tahun penjara bagi para pengkritik, dia sering dikritik di Thailand, meskipun secara pribadi.
Sebagai raja tertua yang naik takhta Thailand, Raja Vajiralongkorn, telah menikah empat kali dan memiliki kehidupan pribadi yang penuh kontroversi.
Disebut bernilai 24 miliar poundsterling, kerajaan Thailand selalu menjadi berita utama karena semua alasan yang salah, mulai dari pernikahannya, hingga gundiknya dan bahkan bocoran video ratu telanjang.
Kembali pada November 2009, satu video rumah kerajaan dan istri ketiganya, Srirasmi Suwadee, bocor.
Sang ratu tidak mengenakan apa-apa selain G-string sementara para pelayan menunggu di telapak kakinya pada perayaan ulang tahun anjing pudel peliharaannya.
Pada tahun yang sama, Harry Nicolaides, warga Australia, dipenjara selama tiga tahun setelah dia menerbitkan satu buku yang berisi kalimat "jika sang pangeran jatuh cinta dengan salah satu istri kecilnya dan wanita itu mengkhianatinya, dia dan keluarganya akan menghilang dengan nama mereka. , garis keturunan keluarga dan semua sisa-sisa keberadaan mereka terhapus selamanya."
Nicolaides kemudian diampuni oleh raja dan dia mengatakan bukunya "sepenuhnya fiksi dari sampul depan hingga ke sampul belakang."
Dua tahun kemudian, salah satu pesawat kerajaan Vajiralongkorn disita otoritas Jerman sebagai pembayaran utang 27 juta poundsterling kepada satu perusahaan Jerman, yang terancam bangkrut.
Vajiralongkorn akhirnya setuju membayar 18 juta poundsterling, yang kemudian ditanggung pemerintah Thailand.
Dia menikahi istri pertamanya, Putri Soamsawali Kitiyakara, pada 1977 dan pasangan itu mendapatkan putri mereka, Putri Najrakitiyabha.
Namun, selama pernikahan pertamanya, Vajiralongkorn berselingkuh dengan aktris Yuvadhida Polpraserth. Dengan Yuvadhida itulah sang raja kemudian memiliki lima anak.
Meskipun permintaan berulang kali, Putri Soamsawali menolak menceraikan suaminya sampai dia akhirnya mendapatkan keinginannya pada 1993, mengklaim kesalahan kegagalan pernikahan terletak tepat di depan pintu istrinya.
Meski begitu, istri pertamanya dan putri mereka terus memainkan peran utama dalam berbagai acara kerajaan.
Vajiralongkorn, saat masih seorang pangeran, kemudian menikahi wanita yang telah dia ajak berselingkuh selama lebih dari 15 tahun. Meski demikian, pernikahan mereka tidak diberkati oleh ratu.
Hanya dua tahun setelah pernikahan mereka, Yuvadhida pindah ke Inggris dengan semua anak pasangan itu dan sang pangeran tidak bereaksi dengan baik.
Dia memasang poster di sekeliling istana, menuduh istrinya berzina dan akhirnya menculik putrinya dan membawanya kembali ke Thailand untuk tinggal bersamanya.
Dia kemudian diangkat ke pangkat putri, tetapi istri dan putra mereka dicopot dari gelar kerajaan mereka dan mereka semua sekarang tinggal di Amerika Serikat (AS).
Istri ketiganya adalah Srirasmi Suwadee, yang telah bekerja untuk sang pangeran sejak 1992. Pernikahan yang dirahasiakan dari publik selama empat tahun, akhirnya terungkap pada 2005.
Srirasmi melahirkan putra pasangan itu, Pangeran Dipangkorn Rasmijoti, pada tahun yang sama dan diangkat menjadi putri oleh suaminya, yang bersumpah hari-hari liarnya ada di belakangnya.
Namun sembilan tahun kemudian Vajiralongkorn menuntut keluarga istrinya dicopot dari gelar kerajaan mereka karena tuduhan korupsi di antara kerabatnya.
Istrinya melepaskan gelar kerajaannya segera setelah itu dan setuju bercerai setelah 13 tahun menikah setelah diberikan penyelesaian senilai 4,4 juta poundsterling.
Hanya tiga hari sebelum dia dimahkotai sebagai raja, Vajiralongkorn menikahi istri keempatnya, Suthida Tidjai, yang merupakan mantan pejabat komandan Departemen Aide-de-Camp Kerajaan Thailand.
Namun, meskipun sekali lagi menjadi pria yang sudah menikah, Vajiralongkorn tidak setia dan hanya beberapa bulan setelah pernikahannya, dia memberi selirnya gelar Chao Khun Phra, yang berarti permaisuri bangsawan, posisi yang sekarang dipegangnya kembali setelah sempat dicopot.
Pria berusia 69 tahun itu telah mengumpulkan kekayaan 24 miliar poundsterling dan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan hidup mewah di negara bagian Bavaria, Jerman.
Meskipun menghabiskan sedikit waktu di antara rakyatnya sendiri, adalah ilegal untuk secara terbuka mengkritik penguasa Thailand dan Raja Vajiralongkorn, juga dikenal sebagai Rama X. Pemerintah akan menindak keras rakyat yang melakukan kritik pada raja.
Bahkan orang-orang terdekatnya pun tidak kebal dari pengucilan dan pemutusan kehidupan kerajaan jika dia merasa dirinya, atau keluarganya, telah dirugikan.
Oktober 2020 lalu, permaisuri kerajaan Vajiralongkorn, Sineenat Wongvajirapakdi, dicopot dari gelar resminya, pangkat militer dan menghilang dari pandangan.
Dia telah menjadi permaisuri kerajaan pertama dalam hampir satu abad. Sineenat Wongvajirapakdi (35) menjadi pendamping resmi raja, bersama istri raja.
Mantan perawat itu memulai karir militernya ketika hubungannya dengan Vajiralongkorn dimulai ketika dia masih putra mahkota.
Sineenat menjadi pengawal, pilot, penerjun payung dan bergabung dengan pengawal kerajaan sebelum diangkat menjadi mayor jenderal tahun lalu.
Dia menjadi Permaisuri Bangsawan Kerajaan pertama dalam hampir satu abad pada Juli tahun lalu, tetapi hanya beberapa bulan kemudian jatuh dari posisi tersebut.
Pernyataan dari istana menggambarkan dia sebagai "tidak tahu berterima kasih" setelah diklaim dia terlibat dalam persaingan dengan Ratu Suthida, istri Vajiralongkorn.
Istana Thailand mengklaim dia dihukum karena mencoba mengangkat dirinya ke "keadaan yang sama dengan ratu" tetapi pada 28 Agustus, Sineenat mendapatkan kembali semua gelar, kehormatan, dan posisi permaisuri kerajaan dipulihkan.
Pernyataan resmi istana mengklaim Sineenat "tidak ternoda". Istana menambahkan, "Oleh karena itu, pencabutan gelar kerajaan, posisi resmi dalam melayani mahkota dalam kapasitas militer dan pangkat militer dan pencabutan semua deklarasi itu tidak pernah terjadi."
Ini jauh dari tindakan kontroversial pertama Raja Vajiralongkorn pada 2020. Pada April 2020, dilaporkan raja telah mengasingkan diri saat puncak pandemi virus corona di Bavaria, ditemani oleh 20 selirnya.
Pria berusia 68 tahun itu dikatakan telah memindahkan seluruh harem gundiknya ke Grand Hotel Sonnenbichl kelas atas di Bavaria setelah dia diberi izin oleh pihak berwenang.
Bavaria sedang dikunci pada saat itu, seperti bagian Jerman lainnya, dan hotel harus ditutup bersama dengan yang lainnya. Meski demikian, tetap ada "izin khusus" untuk tetap buka bagi raja dan istananya yang aneh.
Raja Vajiralongkorn telah lama menjadi tokoh kontroversial di Thailand. Meskipun ada ancaman hukuman 35 tahun penjara bagi para pengkritik, dia sering dikritik di Thailand, meskipun secara pribadi.
Sebagai raja tertua yang naik takhta Thailand, Raja Vajiralongkorn, telah menikah empat kali dan memiliki kehidupan pribadi yang penuh kontroversi.
Disebut bernilai 24 miliar poundsterling, kerajaan Thailand selalu menjadi berita utama karena semua alasan yang salah, mulai dari pernikahannya, hingga gundiknya dan bahkan bocoran video ratu telanjang.
Kembali pada November 2009, satu video rumah kerajaan dan istri ketiganya, Srirasmi Suwadee, bocor.
Sang ratu tidak mengenakan apa-apa selain G-string sementara para pelayan menunggu di telapak kakinya pada perayaan ulang tahun anjing pudel peliharaannya.
Pada tahun yang sama, Harry Nicolaides, warga Australia, dipenjara selama tiga tahun setelah dia menerbitkan satu buku yang berisi kalimat "jika sang pangeran jatuh cinta dengan salah satu istri kecilnya dan wanita itu mengkhianatinya, dia dan keluarganya akan menghilang dengan nama mereka. , garis keturunan keluarga dan semua sisa-sisa keberadaan mereka terhapus selamanya."
Nicolaides kemudian diampuni oleh raja dan dia mengatakan bukunya "sepenuhnya fiksi dari sampul depan hingga ke sampul belakang."
Dua tahun kemudian, salah satu pesawat kerajaan Vajiralongkorn disita otoritas Jerman sebagai pembayaran utang 27 juta poundsterling kepada satu perusahaan Jerman, yang terancam bangkrut.
Vajiralongkorn akhirnya setuju membayar 18 juta poundsterling, yang kemudian ditanggung pemerintah Thailand.
Dia menikahi istri pertamanya, Putri Soamsawali Kitiyakara, pada 1977 dan pasangan itu mendapatkan putri mereka, Putri Najrakitiyabha.
Namun, selama pernikahan pertamanya, Vajiralongkorn berselingkuh dengan aktris Yuvadhida Polpraserth. Dengan Yuvadhida itulah sang raja kemudian memiliki lima anak.
Meskipun permintaan berulang kali, Putri Soamsawali menolak menceraikan suaminya sampai dia akhirnya mendapatkan keinginannya pada 1993, mengklaim kesalahan kegagalan pernikahan terletak tepat di depan pintu istrinya.
Meski begitu, istri pertamanya dan putri mereka terus memainkan peran utama dalam berbagai acara kerajaan.
Vajiralongkorn, saat masih seorang pangeran, kemudian menikahi wanita yang telah dia ajak berselingkuh selama lebih dari 15 tahun. Meski demikian, pernikahan mereka tidak diberkati oleh ratu.
Hanya dua tahun setelah pernikahan mereka, Yuvadhida pindah ke Inggris dengan semua anak pasangan itu dan sang pangeran tidak bereaksi dengan baik.
Dia memasang poster di sekeliling istana, menuduh istrinya berzina dan akhirnya menculik putrinya dan membawanya kembali ke Thailand untuk tinggal bersamanya.
Dia kemudian diangkat ke pangkat putri, tetapi istri dan putra mereka dicopot dari gelar kerajaan mereka dan mereka semua sekarang tinggal di Amerika Serikat (AS).
Istri ketiganya adalah Srirasmi Suwadee, yang telah bekerja untuk sang pangeran sejak 1992. Pernikahan yang dirahasiakan dari publik selama empat tahun, akhirnya terungkap pada 2005.
Srirasmi melahirkan putra pasangan itu, Pangeran Dipangkorn Rasmijoti, pada tahun yang sama dan diangkat menjadi putri oleh suaminya, yang bersumpah hari-hari liarnya ada di belakangnya.
Namun sembilan tahun kemudian Vajiralongkorn menuntut keluarga istrinya dicopot dari gelar kerajaan mereka karena tuduhan korupsi di antara kerabatnya.
Istrinya melepaskan gelar kerajaannya segera setelah itu dan setuju bercerai setelah 13 tahun menikah setelah diberikan penyelesaian senilai 4,4 juta poundsterling.
Hanya tiga hari sebelum dia dimahkotai sebagai raja, Vajiralongkorn menikahi istri keempatnya, Suthida Tidjai, yang merupakan mantan pejabat komandan Departemen Aide-de-Camp Kerajaan Thailand.
Namun, meskipun sekali lagi menjadi pria yang sudah menikah, Vajiralongkorn tidak setia dan hanya beberapa bulan setelah pernikahannya, dia memberi selirnya gelar Chao Khun Phra, yang berarti permaisuri bangsawan, posisi yang sekarang dipegangnya kembali setelah sempat dicopot.
(sya)