Deretan Pangeran Arab Saudi yang Disingkirkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman
loading...
A
A
A
RIYADH - Putra Mahkota Arab Saudi , Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), telah dianggap sebagai pemimpin de facto kerajaan tersebut karena perannya lebih dominan dari ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Sejak dinobatkan sebagai calon raja, MBS telah menyingkirkan sederet pangeran yang dianggap sebagai pesaing yang berpotensi menghalangi jalannya untuk naik takhta.
Nama lengkapnya adalah Mohammed bin Salman bin Abdulaziz bin Abdul Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Mohammed bin Saud. Dia lahir 31 Agustus 1985.
Selain menjadi Putra Mahkota, Pangeran MBS menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Pertahanan dan Kepala Urusan dan Dewan Politik dan Keamanan.
Sekadar diketahui, Dewan Urusan Politik dan Keamanan Arab Saudi adalah salah satu dari dua Subkabinet Kerajaan Arab Saudi. Yang lainnya adalah Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan.
Dewan Urusan Politik dan Keamanan terdiri dari kepala intelijen dan sembilan menteri. Semua anggota dewan itu diangkat melalui dekrit kerajaan. Dewan itu didirikan oleh Raja Salman untuk menggantikan Dewan Keamanan Nasional pada Januari 2015.
MBS sebelumnya bukanlah Putra Mahkota, melainkan wakil. Dia meraih posisi itu dengan menggeser saudara sepupunya, Pangeran Mohammad bin Nayef (MBN) yang dianggap tidak akan mampu untuk naik takhta karena kecanduan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit akibat cedera dalam operasi kontraterorisme di masa silam. Penggeseran posisi MBN ini dikenal sebagai “kudeta istana”.
MBS juga menyingkirkan atau pun menindak sederet pangeran lain dalam operasi “sapu bersih” korupsi yang sempat jadi sorotan media internasional.
Berikut deretan Pangeran Arab Saudi yang disingkirkan Putra Mahkota MBS:
1. Pangeran Mohammad bin Nayef (MBN)
Dia disingkirkan dari posisinya sebagai Putra Mahkota Arab Saudi. Dia merupakan sekutu dekat sekaligus pangeran yang dididik Amerika Serikat (AS). Dia sudah lama menjalin kontak dengan intelijen Barat dalam perang melawan terorisme, termasuk melawan al-Qaeda.
Keberadaan keponakan Raja Salman ini tak diketahui sejak digulingkan. Laporan intelijen Amerika Serikat menyebut MBN berada di bawah tahanan rumah, namun lokasinya tak ada yang tahu persis.
2. Pangeran Fahd bin Abdullah
Dia sebelumnya adalah Wakil Menteri Pertahanan. Dia ditangkap dan ditahan dalam operasi antikorupsi yang dipimpin Pangeran MBS. Belum jelas apakah dia sudah dibebaskan atau belum, namun laporan media Saudi pernah mengatakan banyak pangeran dibebaskan dalam kesepakatan perampasan aset untuk negara.
3. Pangeran Al-Waleed bin Talal
Pangeran yang juga pengusaha miliarder ini juga pernah ditangkap dalam operasi antikorupsi. Dia dibebaskan pada 27 Januari 2018.
4. Ratu Fahda binti Falah
Dia adalah istri Raja Salman dan Ibu dari MBS. Dia disebut ditempatkan di bawah tahanan rumah. Namun, dia muncul kembali di acara publik mulai Maret 2020.
5. Pangeran Khaled bin Talal
Dia adalah saudara Pangeran Al-Waleed. Dia bagian dari sederet pangeran yang ditangkap dalam operasi antikorupsi.
6. Pangeran Mutaib bin Abdullah
Dia adalah mantan kepala Garda Nasional Arab Saudi dan putra almarhum Raja Abdullah. Dia dipandang sebagai pangeran yang paling kuat dari mereka yang ditangkap di bawah komando MBS.
7. Pangeran Turki bin Abdullah
Dia adalah putra lain almarahum Raja Abdullah dan mantan gubernur Provinsi Riyadh.
8. Pangeran Faisal bin Abdullah
Dia adalah mantan kepala Saudi Red Crescent Society dan juga putra almarhum Raja Abdullah.
9. Pangeran Mishaal bin Abdullah
Dia adalah mantan gubernur provinsi Makkah dan Najran. Dia juga putra almarhum Raja Abdullah.
10. Pangeran Turki bin Nasser
Dia adalah mantan kepala kepresidenan meteorologi dan lingkungan.
11. Pangeran Turki bin Mohammed bin Saud Al Kabeer
Dia adalah mantan penasihat di istana.
Sumber: Diolah Litbang MPI dari berbagai sumber.
Nama lengkapnya adalah Mohammed bin Salman bin Abdulaziz bin Abdul Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Mohammed bin Saud. Dia lahir 31 Agustus 1985.
Selain menjadi Putra Mahkota, Pangeran MBS menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Pertahanan dan Kepala Urusan dan Dewan Politik dan Keamanan.
Sekadar diketahui, Dewan Urusan Politik dan Keamanan Arab Saudi adalah salah satu dari dua Subkabinet Kerajaan Arab Saudi. Yang lainnya adalah Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan.
Dewan Urusan Politik dan Keamanan terdiri dari kepala intelijen dan sembilan menteri. Semua anggota dewan itu diangkat melalui dekrit kerajaan. Dewan itu didirikan oleh Raja Salman untuk menggantikan Dewan Keamanan Nasional pada Januari 2015.
MBS sebelumnya bukanlah Putra Mahkota, melainkan wakil. Dia meraih posisi itu dengan menggeser saudara sepupunya, Pangeran Mohammad bin Nayef (MBN) yang dianggap tidak akan mampu untuk naik takhta karena kecanduan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit akibat cedera dalam operasi kontraterorisme di masa silam. Penggeseran posisi MBN ini dikenal sebagai “kudeta istana”.
MBS juga menyingkirkan atau pun menindak sederet pangeran lain dalam operasi “sapu bersih” korupsi yang sempat jadi sorotan media internasional.
Berikut deretan Pangeran Arab Saudi yang disingkirkan Putra Mahkota MBS:
1. Pangeran Mohammad bin Nayef (MBN)
Dia disingkirkan dari posisinya sebagai Putra Mahkota Arab Saudi. Dia merupakan sekutu dekat sekaligus pangeran yang dididik Amerika Serikat (AS). Dia sudah lama menjalin kontak dengan intelijen Barat dalam perang melawan terorisme, termasuk melawan al-Qaeda.
Keberadaan keponakan Raja Salman ini tak diketahui sejak digulingkan. Laporan intelijen Amerika Serikat menyebut MBN berada di bawah tahanan rumah, namun lokasinya tak ada yang tahu persis.
2. Pangeran Fahd bin Abdullah
Dia sebelumnya adalah Wakil Menteri Pertahanan. Dia ditangkap dan ditahan dalam operasi antikorupsi yang dipimpin Pangeran MBS. Belum jelas apakah dia sudah dibebaskan atau belum, namun laporan media Saudi pernah mengatakan banyak pangeran dibebaskan dalam kesepakatan perampasan aset untuk negara.
3. Pangeran Al-Waleed bin Talal
Pangeran yang juga pengusaha miliarder ini juga pernah ditangkap dalam operasi antikorupsi. Dia dibebaskan pada 27 Januari 2018.
4. Ratu Fahda binti Falah
Dia adalah istri Raja Salman dan Ibu dari MBS. Dia disebut ditempatkan di bawah tahanan rumah. Namun, dia muncul kembali di acara publik mulai Maret 2020.
5. Pangeran Khaled bin Talal
Dia adalah saudara Pangeran Al-Waleed. Dia bagian dari sederet pangeran yang ditangkap dalam operasi antikorupsi.
6. Pangeran Mutaib bin Abdullah
Dia adalah mantan kepala Garda Nasional Arab Saudi dan putra almarhum Raja Abdullah. Dia dipandang sebagai pangeran yang paling kuat dari mereka yang ditangkap di bawah komando MBS.
7. Pangeran Turki bin Abdullah
Dia adalah putra lain almarahum Raja Abdullah dan mantan gubernur Provinsi Riyadh.
8. Pangeran Faisal bin Abdullah
Dia adalah mantan kepala Saudi Red Crescent Society dan juga putra almarhum Raja Abdullah.
9. Pangeran Mishaal bin Abdullah
Dia adalah mantan gubernur provinsi Makkah dan Najran. Dia juga putra almarhum Raja Abdullah.
10. Pangeran Turki bin Nasser
Dia adalah mantan kepala kepresidenan meteorologi dan lingkungan.
11. Pangeran Turki bin Mohammed bin Saud Al Kabeer
Dia adalah mantan penasihat di istana.
Sumber: Diolah Litbang MPI dari berbagai sumber.
(min)