Ratusan Hewan Aneh Bermata Tiga Bermunculan di Arizona
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Ratusan hewan aneh bermata tiga bermunculan di Arizona, Amerika Serikat (AS), setelah musim hujan lebat. Pejabat taman nasional setempat menyebut hewan itu sebagai udang dinosaurus.
Krustasea prasejarah, yang secara resmi disebut triops atau udang dinosaurus, ditemukan di bagian Monumen Nasional Wupatki sejak bulan lalu.
Triops memiliki tiga mata, berwarna merah muda dan panjangnya hanya satu atau dua inci.
Mereka diyakini telah menetas setelah monsun atau musim hujan akhir Juli menyebabkan sebuah danau terbentuk di dalam lapangan bola seremonial monumen yang biasanya mengering.
Makhluk-makhluk itu dapat bertelur yang tetap tidak aktif selama beberapa dekade sampai ada cukup air untuk menetas.
Tidak jelas berapa lama telur yang baru menetas berada di tanah.
“Mereka memiliki adaptasi yang sangat khusus yang memungkinkan telur mereka bertahan dalam keadaan kering untuk waktu yang lama,” kata Lauren Carter, pejabat Monumen Nasional Wupatki, dalam sebuah posting Facebook, yang dilansir New York Post, Jumat (8/10/2021).
“Makhluk kecil yang tampak seperti kepiting tapal kuda ini berbaring menunggu sampai genangan air cukup lama untuk telur menetas," ujarnya.
"Kemudian mereka makan banyak, tumbuh menjadi dewasa hanya dalam waktu seminggu, berkembang biak, dan bertelur lebih banyak untuk mengulangi siklus itu," paparnya.
Krustasea prasejarah, yang secara resmi disebut triops atau udang dinosaurus, ditemukan di bagian Monumen Nasional Wupatki sejak bulan lalu.
Triops memiliki tiga mata, berwarna merah muda dan panjangnya hanya satu atau dua inci.
Mereka diyakini telah menetas setelah monsun atau musim hujan akhir Juli menyebabkan sebuah danau terbentuk di dalam lapangan bola seremonial monumen yang biasanya mengering.
Makhluk-makhluk itu dapat bertelur yang tetap tidak aktif selama beberapa dekade sampai ada cukup air untuk menetas.
Tidak jelas berapa lama telur yang baru menetas berada di tanah.
“Mereka memiliki adaptasi yang sangat khusus yang memungkinkan telur mereka bertahan dalam keadaan kering untuk waktu yang lama,” kata Lauren Carter, pejabat Monumen Nasional Wupatki, dalam sebuah posting Facebook, yang dilansir New York Post, Jumat (8/10/2021).
“Makhluk kecil yang tampak seperti kepiting tapal kuda ini berbaring menunggu sampai genangan air cukup lama untuk telur menetas," ujarnya.
"Kemudian mereka makan banyak, tumbuh menjadi dewasa hanya dalam waktu seminggu, berkembang biak, dan bertelur lebih banyak untuk mengulangi siklus itu," paparnya.