Pulih dari Corona, PM Johnson Bicara dengan Trump dan Ratu Inggris
loading...
![Pulih dari Corona, PM...](https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2020/04/21/41/5470/pulih-dari-corona-pm-johnson-bicara-dengan-trump-dan-ratu-inggris-dzw.jpg)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Foto/REUTERS
A
A
A
LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson akan bicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) dan bertemu Ratu Elizabeth akhir pekan ini.
“Meski demikian, PM Johnson masih tidak secara resmi melakukan pekerjaan pemerintahan,” ungkap juru bicara PM Johnson.
PM Johnson sedang dalam tahap pemulihan dari virus corona di kediamannya setelah dia dirawat di rumah sakit dengan Covid-19. Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Dominic Raab berdiri di sampingnya sebentar saat PM Johnson telah mulai pulih.
“Kemarin dia mengirim pesan duka cita untuk (PM Kanada) Justin Trudeau setelah banyaknya korban meninggal dalam penembakan di Kanada. Akhir hari ini, dia akan bicara dengan Presiden Trump,” papar juru bicaranya.
Setelah pekan ini, PM Inggris juga diperkirakan memiliki pertemuan dengan Ratu Elizabeth. Ini akan menjadi pertemuan pertama keduanya dalam tiga pekan terakhir.
Inggris menjadi salah satu negara yang mengalami dampak wabah virus corona. Para pengkritik menilai pemerintah lambat bertindak dalam menangani pandemi itu.
“Meski demikian, PM Johnson masih tidak secara resmi melakukan pekerjaan pemerintahan,” ungkap juru bicara PM Johnson.
PM Johnson sedang dalam tahap pemulihan dari virus corona di kediamannya setelah dia dirawat di rumah sakit dengan Covid-19. Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Dominic Raab berdiri di sampingnya sebentar saat PM Johnson telah mulai pulih.
“Kemarin dia mengirim pesan duka cita untuk (PM Kanada) Justin Trudeau setelah banyaknya korban meninggal dalam penembakan di Kanada. Akhir hari ini, dia akan bicara dengan Presiden Trump,” papar juru bicaranya.
Setelah pekan ini, PM Inggris juga diperkirakan memiliki pertemuan dengan Ratu Elizabeth. Ini akan menjadi pertemuan pertama keduanya dalam tiga pekan terakhir.
Inggris menjadi salah satu negara yang mengalami dampak wabah virus corona. Para pengkritik menilai pemerintah lambat bertindak dalam menangani pandemi itu.
(sya)