AS Akan Kerahkan Tentara Lebih Banyak ke Australia

Jum'at, 17 September 2021 - 09:13 WIB
loading...
AS Akan Kerahkan Tentara...
Para tentara Korps Marinir Amerika Serikat yang dikerahkan di Darwin, Australia. Foto/Australian Defence Force via ABC
A A A
CANBERRA - Canberra mengumumkan bahwa tentara Amerika Serikat (AS) yang akan dikerahkan lebih banyak secara bergilir ke Australia . Itu menjadi bagian dari kesepakatan aliansi AUKUS antara kedua negara itu dan juga dengan Inggris.

Canberra juga akan dipasok rudal jelajah Tomhawak AS dan dibantu dalam membangun kapal selam bertenaga nuklir.

Pengumuman Australia pada hari Kamis itu membuat marah Prancis yang kontrak utamanya sendiri untuk kapal selam konvensional dibatalkan.



Menguraikan langkah-langkah lebih lanjut pada kunjungan ke Washington, Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan Canberra akan secara signifikan meningkatkan kerja sama termasuk bekerja sama dalam pengembangan rudal dan persenjataan peledak.

Dutton mengatakan Australia bersedia menjadi tuan rumah untuk tentara Korps Marinir AS secara lebih banyak dalam satu dekade rotasi. Lokasi penempatan tentara Amerika itu di kota utara Darwin.

"Saya memiliki aspirasi untuk memastikan bahwa kami dapat meningkatkan jumlah pasukan melalui rotasi," kata Dutton, seperti dikutip AFP, Jumat (17/9/2021).

“Kemampuan udara akan ditingkatkan, kemampuan maritim kami ditingkatkan dan tentu saja postur kekuatan ditingkatkan.”

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, juga tanpa memberikan jumlah, menegaskan bahwa Amerika Serikat akan memperluas akses dan kehadiran pasukannya di Australia.

Austin mengatakan kedua sekutu membahas kekhawatiran tentang China dalam pertemuan yang melibatkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Marise Payne.

"Sementara kami mencari hubungan yang konstruktif dan berorientasi pada hasil dengan RRC [Republik Rakyat China], kami akan tetap memandang dengan jelas dalam pandangan kami tentang upaya Beijing untuk merusak tatanan internasional yang mapan," kata Austin.



China telah menyuarakan kemarahan atas kesepakatan kapal selam nuklir yang terjadi ketika Australia menghadapi tekanan komersial dan diplomatik yang meningkat dari kekuatan Asia itu, yang menjadi tujuan utama ekspor makanan dan energi Canberra.

"Beijing telah melihat selama beberapa bulan terakhir bahwa Australia tidak akan mundur dan ancaman pembalasan ekonomi serta tekanan tidak akan berhasil," kata Blinken.

"Amerika Serikat tidak akan meninggalkan Australia sendirian di lapangan atau," katanya.

Presiden Joe Biden menyebutkan perlunya fokus pada China saat ia secara kontroversial menarik pasukan terakhir AS dari Afghanistan bulan lalu.

Sekitar 2.200 tentara Korps Marinir AS dijadwalkan datang ke Darwin pada rotasi 2021, dengan pembatasan karena COVID-19 dan tindakan karantina yang ketat dari Australia.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Kondisi Genetik Langka,...
Kondisi Genetik Langka, Gadis Ini Tak Merasakan Sakit Bahkan usai Ditabrak Mobil
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
28 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
2.000 Mantan Tentara...
2.000 Mantan Tentara Afghan Tidak Dapat Suaka ke Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved