Blinken pada Iran: Waktu untuk Selamatkan Kesepakatan Nuklir Hampir Habis
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) , Antony Blinken memperingatkan kepada Iran bahwa waktu untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir hampir habis. Pembicaraan tidak langsung untuk menyelamatkan kesepakatan itu terhenti sejak Juni lalu.
"Saya tidak akan menentukan tanggalnya, tetapi kami semakin dekat ke titik di mana pengembalian yang ketat untuk mematuhi JCPOA tidak mereproduksi manfaat yang dicapai perjanjian itu," kata Blinken, menggunakan nama resmi kesepakatan nuklir Iran.
Blinken menuturkan, ada titik di mana akan sangat sulit untuk mendapatkan kembali semua manfaat JCPOA dengan kembali ke kepatuhan ketat terhadap kesepakatan tersebut.
"Kami belum sampai pada titik itu, tetapi semakin dekat, dan itulah mengapa kami sangat jelas. bahwa kemampuan untuk bergabung kembali dengan JCPOA, mutual return, mutual compliance itu tidak terbatas," ujarnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (9/9/2021).
Pernyataannya muncul setelah Menteri Luar Negeri baru Iran, Hossein Amir-Abdollahian pekan lalu mengindikasikan bahwa kembalinya Teheran ke pembicaraan tidak langsung di Wina masih akan cukup lama.
Amir-Abdollahian mengatakan bahwa pihak lain yang berpartisipasi dalam pembicaraan memahami bahwa akan memakan waktu "dua atau tiga bulan" bagi pemerintah baru untuk dibentuk dan dipersiapkan.
"Saya tidak akan menentukan tanggalnya, tetapi kami semakin dekat ke titik di mana pengembalian yang ketat untuk mematuhi JCPOA tidak mereproduksi manfaat yang dicapai perjanjian itu," kata Blinken, menggunakan nama resmi kesepakatan nuklir Iran.
Blinken menuturkan, ada titik di mana akan sangat sulit untuk mendapatkan kembali semua manfaat JCPOA dengan kembali ke kepatuhan ketat terhadap kesepakatan tersebut.
"Kami belum sampai pada titik itu, tetapi semakin dekat, dan itulah mengapa kami sangat jelas. bahwa kemampuan untuk bergabung kembali dengan JCPOA, mutual return, mutual compliance itu tidak terbatas," ujarnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (9/9/2021).
Pernyataannya muncul setelah Menteri Luar Negeri baru Iran, Hossein Amir-Abdollahian pekan lalu mengindikasikan bahwa kembalinya Teheran ke pembicaraan tidak langsung di Wina masih akan cukup lama.
Amir-Abdollahian mengatakan bahwa pihak lain yang berpartisipasi dalam pembicaraan memahami bahwa akan memakan waktu "dua atau tiga bulan" bagi pemerintah baru untuk dibentuk dan dipersiapkan.
(ian)