Biden Lihatin Arlojinya saat Terima 13 Jasad Tentara AS, Picu Kemarahan Baru
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Joe Biden memicu kemarahan baru di antara warga Amerika Serikat (AS) karena sibuk melihat arlojinya saat upcara menyambut jasad 13 tentara Amerika. Ke-13 tentara itu tewas akibat serangan bom bunuh diri milisi ISIS-K di gerbang bandara Kabul pekan lalu.
Upacara menyambut kedatangan 13 jasad tentara itu berlangsung pada hari Minggu di Pangkalan Angkatan Udara Dover di Delaware.
Biden dan Ibu Negara Jill Biden berdiri bersama dengan para pemimpin militer, Menteri Luar Negeri Anthony Blinken dan anggota keluarga mendiang ketika peti mati para tentara dibawa dari pesawat.
Biden dan pejabat lainnya berdiri dengan tangan di atas hati atau memberi hormat saat peti mati dibawa melewati mereka, lalu menurunkan tangan mereka setelah masing-masing peti dimasukkan ke dalam van.
Tetapi pada satu titik, presiden Biden mengangkat pergelangan tangan kirinya untuk melihat arlojinya sambil menurunkan tangan kanannya dari atas jantungnya.
Tindakan Biden itu dianggap sebagai ekspresi kebosanan.
“Pria yang bertanggung jawab atas kematian 13 tentara memeriksa arlojinya sementara peti mati para prajurit dibawa ke truk tepat di depannya,” kata Vince Langman, seorang pendukung mantan Presiden Donald Trump, di Twitter.
"Rupanya, Joe Biden memiliki hal-hal yang lebih baik untuk dilakukan. Menjijikkan," kesalnya.
Upacara khidmat itu menandai pemulangan jasad 11 tentara Korps Marinir dan dua anggota militer lainnya yang tewas dalam pemboman milisi teroris ISIS-K hari Kamis di bandara Kabul. Itu merupakan serangan paling mematikan yang diderita oleh militer AS dalam lebih dari satu dekade.
Upacara menyambut kedatangan 13 jasad tentara itu berlangsung pada hari Minggu di Pangkalan Angkatan Udara Dover di Delaware.
Biden dan Ibu Negara Jill Biden berdiri bersama dengan para pemimpin militer, Menteri Luar Negeri Anthony Blinken dan anggota keluarga mendiang ketika peti mati para tentara dibawa dari pesawat.
Biden dan pejabat lainnya berdiri dengan tangan di atas hati atau memberi hormat saat peti mati dibawa melewati mereka, lalu menurunkan tangan mereka setelah masing-masing peti dimasukkan ke dalam van.
Tetapi pada satu titik, presiden Biden mengangkat pergelangan tangan kirinya untuk melihat arlojinya sambil menurunkan tangan kanannya dari atas jantungnya.
Tindakan Biden itu dianggap sebagai ekspresi kebosanan.
“Pria yang bertanggung jawab atas kematian 13 tentara memeriksa arlojinya sementara peti mati para prajurit dibawa ke truk tepat di depannya,” kata Vince Langman, seorang pendukung mantan Presiden Donald Trump, di Twitter.
"Rupanya, Joe Biden memiliki hal-hal yang lebih baik untuk dilakukan. Menjijikkan," kesalnya.
Upacara khidmat itu menandai pemulangan jasad 11 tentara Korps Marinir dan dua anggota militer lainnya yang tewas dalam pemboman milisi teroris ISIS-K hari Kamis di bandara Kabul. Itu merupakan serangan paling mematikan yang diderita oleh militer AS dalam lebih dari satu dekade.