Amerika Serikat Ledakkan Pos Militer CIA Terakhir di Afghanistan
loading...
A
A
A
KABUL - Pasukan Amerika Serikat (AS) melakukan ledakan terkontrol untuk menghancurkan Pangkalan Elang, pos terakhir CIA yang tersisa di Afghanistan, dekat bandara Kabul.
Laporan itu diungkapkan New York Times pada Sabtu (28/8), mengutip para pejabat AS.
Peledakan itu dilakukan untuk tidak membiarkan Taliban menggunakan peralatan dan data yang tertinggal di pangkalan.
“Ledakan yang direncanakan tidak ada hubungannya dengan serangan di sekitar bandara di Kabul,” ungkap laporan media.
Pada Jumat, Presiden AS Joe Biden berkomitmen Menteri Luar Negeri Antony Blinken "untuk terlibat dengan mitra internasional" untuk mencari tahu langkah-langkah menuju pembangunan di Afghanistan selanjutnya.
Media AS mengatakan Washington bersama mitranya sedang mempertimbangkan kemungkinan mengakui Taliban sebagai pemerintah yang sah di negara Asia Tengah itu.
Sebelumnya dilaporkan, Taliban menjelaskan ledakan terbaru hanyalah amunisi yang dihancurkan militer AS menjelang keberangkatan mereka meninggalkan Afghanistan.
Pernyataan dari Taliban mengakui "beberapa ledakan" yang telah terdengar di Kabul pada Kamis (26/8).
Taliban menghubungkannya dengan "pasukan AS yang menghancurkan aset mereka di bandara Kabul."
"Tolong jangan terganggu," ungkap pernyataan Taliban.
Lihat Juga: Profil Mohammad Sadiq, Utusan Pakistan yang Kunjungi Kabul sebelum Serangan Udara di Afghanistan
Laporan itu diungkapkan New York Times pada Sabtu (28/8), mengutip para pejabat AS.
Peledakan itu dilakukan untuk tidak membiarkan Taliban menggunakan peralatan dan data yang tertinggal di pangkalan.
“Ledakan yang direncanakan tidak ada hubungannya dengan serangan di sekitar bandara di Kabul,” ungkap laporan media.
Pada Jumat, Presiden AS Joe Biden berkomitmen Menteri Luar Negeri Antony Blinken "untuk terlibat dengan mitra internasional" untuk mencari tahu langkah-langkah menuju pembangunan di Afghanistan selanjutnya.
Media AS mengatakan Washington bersama mitranya sedang mempertimbangkan kemungkinan mengakui Taliban sebagai pemerintah yang sah di negara Asia Tengah itu.
Sebelumnya dilaporkan, Taliban menjelaskan ledakan terbaru hanyalah amunisi yang dihancurkan militer AS menjelang keberangkatan mereka meninggalkan Afghanistan.
Pernyataan dari Taliban mengakui "beberapa ledakan" yang telah terdengar di Kabul pada Kamis (26/8).
Taliban menghubungkannya dengan "pasukan AS yang menghancurkan aset mereka di bandara Kabul."
"Tolong jangan terganggu," ungkap pernyataan Taliban.
Lihat Juga: Profil Mohammad Sadiq, Utusan Pakistan yang Kunjungi Kabul sebelum Serangan Udara di Afghanistan
(sya)