Unjuk Kekuatan, AS Akan Tembakkan Rudal Penenggelam Kapal Perang di Pasifik

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 15:40 WIB
loading...
Unjuk Kekuatan, AS Akan Tembakkan Rudal Penenggelam Kapal Perang di Pasifik
Naval Strike Missile, rudal penenggalam kapal perang, akan ditembakkan Korps Marinir Amerika Serikat di Pasifik, Minggu (15/8/2021). Foto/US Navy
A A A
WASHINGTON - Korps Marinir Amerika Serikat (AS) akan menembakkan Naval Strike Missile (NSM), rudal anti-kapal, pada hari Minggu (15/8/2021) sebagai demonstrasi kekuatan. Misil penenggelam kapal perang ini rencananya akan jadi senjata unit artileri Korps Marinir di masa depan untuk berperang.

Rencana penembakan NSM di Pasifik merupakan bagian dari latihan perang "Large Scale Exercise 2021". Hal itu disampaikan wakil komandan komponen maritim pasukan gabungan, Brigadir Jenderal John F. Kelliher, kepada Marine Corps Times dalam wawancara telepon hari Jumat.



“Ini akan menjadi demonstrasi kekuatan dan kinetik, dari berbagai platform,” kata Kelliher.

“Korps Marinir akan menembakkan salah satu dari Naval Strike Missiles ini di Pasifik akan ada lambung korban di luar sana, sesuatu yang telah diangkat Angkatan Laut,” katanya.

Latihan perang skala besar AS ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan Angkatan Laut untuk menggunakan kekuatan yang tepat, mematikan, dan luar biasa di 17 zona waktu yang berbeda dan melibatkan lebih dari 25.000 personel, ketiga pasukan ekspedisi Marinir dan lima armada.

"Merupakan salah satu latihan terbesar dalam skala ini yang dilakukan oleh AS sejak sebelum Perang Dunia II," kata Mayor Jim Stenger, juru bicara Korps Marinir.

Pada hari Minggu, kata Kelliher, tembakan rudal oleh pasukan Korps Marinir akan diluncurkan dari darat berkoordinasi dengan Angkatan Laut dan Angkatan Udara, menguji kemampuan tiga layanan untuk bekerja sama.

Korps Marinir merencanakan masa depan di mana unit-unit kecil yang dilengkapi dengan rudal yang mampu menenggelamkan kapal tersebar di medan perang, membuka jalur laut untuk Angkatan Laut AS dan idealnya menjaga kapal musuh tetap terjepit di pelabuhan asal mereka.

“Apakah itu di Atlantik atau Pasifik, itu semua tentang Korps Marinir yang mampu memberikan anti-area denial itu—kontrol laut,” kata Kelliher.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1510 seconds (0.1#10.140)