Warga Desa Marah, Hadang Truk Peluncur Roket Hizbullah, Takut Dibalas Israel
loading...
A
A
A
Dalam video yang dibagikan secara online oleh wartawan, satu truk Isuzu biru yang mengangkut peluncur roket terlihat dihentikan kerumunan warga yang marah.
Penduduk setempat menantang mereka yang mengangkut senjata itu dengan truk pick-up.
Rekaman lainnya tampaknya menunjukkan perkelahian yang pecah antara warga dan tersangka militan Hizbullah, termasuk klip satu orang yang digiring ke bagian belakang mobil.
Setelah mengambil tempat duduknya di dalam mobil, pintu seberang terbuka dan pria itu ditinju warga.
Laporan media menunjukkan penduduk desa berasal dari komunitas Druze Lebanon, pengikut agama monoteistik dan Ibrahim.
Walikota yang berwenang di desa Chouya mengkonfirmasi insiden tersebut. “Dia menjelaskan, dua truk yang membawa peluncur roket telah dihentikan dan isinya telah disita tentara,” tulis seorang koresponden National di Twitter, mengutip percakapan dengan walikota.
Dalam pernyataan, Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF) mengatakan mereka telah menangkap empat orang sehubungan dengan peluncuran roket itu, tetapi hanya satu peluncur yang disita.
The Times of Israel, mengutip pernyataan yang mengatakan Hizbullah mengakui peristiwa yang terjadi di Chouya dan bersumpah tidak menempatkan desa-desa seperti itu dalam bahaya lagi.
Sejak Rabu, pasukan Hizbullah dan Israel telah baku tembak di sekitar Garis Biru yang memisahkan Israel dari Lebanon.
Tel Aviv meminta Beirut bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan terhadap warga Israel oleh Hizbullah, sementara Lebanon menuntut Israel menahan diri dari operasi "agresif" di wilayahnya.
Penduduk setempat menantang mereka yang mengangkut senjata itu dengan truk pick-up.
Rekaman lainnya tampaknya menunjukkan perkelahian yang pecah antara warga dan tersangka militan Hizbullah, termasuk klip satu orang yang digiring ke bagian belakang mobil.
Setelah mengambil tempat duduknya di dalam mobil, pintu seberang terbuka dan pria itu ditinju warga.
Laporan media menunjukkan penduduk desa berasal dari komunitas Druze Lebanon, pengikut agama monoteistik dan Ibrahim.
Walikota yang berwenang di desa Chouya mengkonfirmasi insiden tersebut. “Dia menjelaskan, dua truk yang membawa peluncur roket telah dihentikan dan isinya telah disita tentara,” tulis seorang koresponden National di Twitter, mengutip percakapan dengan walikota.
Dalam pernyataan, Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF) mengatakan mereka telah menangkap empat orang sehubungan dengan peluncuran roket itu, tetapi hanya satu peluncur yang disita.
The Times of Israel, mengutip pernyataan yang mengatakan Hizbullah mengakui peristiwa yang terjadi di Chouya dan bersumpah tidak menempatkan desa-desa seperti itu dalam bahaya lagi.
Sejak Rabu, pasukan Hizbullah dan Israel telah baku tembak di sekitar Garis Biru yang memisahkan Israel dari Lebanon.
Tel Aviv meminta Beirut bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan terhadap warga Israel oleh Hizbullah, sementara Lebanon menuntut Israel menahan diri dari operasi "agresif" di wilayahnya.