Inggris Dilaporkan Tutup Kedutaan Besar di Korut
loading...
A
A
A
LONDON - Kedutaan Besar Inggris di Pyongyang, Korea Utara (Korut) ditutup untuk sementara waktu. Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Inggris untuk Korut, Colin Crooks melalui akun Twitternya.
Dalam kicauannya, Crooks mengatakan bahwa seluruh staf kedubes Inggris di Pyongyang, beserta keluarga mereka sudah meninggalkan Korut.
"Kedutaan Besar Inggris di Pyongyang ditutup sementara pada tanggal 27 Mei 2020 dan semua staf diplomatik telah meninggalkan Korut untuk saat ini," kicau Crooks, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (28/5/2020).
Pada tanggal 4 Februari, Korut membatasi pergerakan anggota staf misi diplomatik asing di tengah pandemi Covid-19. Mulai 13 Februari, diplomat asing harus menjalani karantina 30 hari di pos pemeriksaan perbatasan setelah tiba di Korut.
Korut sendiri sejauh ini belum mengkonfirmasi adanya kasus infeksi Covid-19 di negara mereka.
Secara global, jumlah infeksi Covid-19 sendiri hampir mencapai enam juta orang, dengan Amerika Serikat (AS) menjadi negara paling terdampak. Lebih dari 350 ribu orang meninggal dunia akibat virus ini dan lebih dari 2,5 juta orang telah sembuh.
Dalam kicauannya, Crooks mengatakan bahwa seluruh staf kedubes Inggris di Pyongyang, beserta keluarga mereka sudah meninggalkan Korut.
"Kedutaan Besar Inggris di Pyongyang ditutup sementara pada tanggal 27 Mei 2020 dan semua staf diplomatik telah meninggalkan Korut untuk saat ini," kicau Crooks, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (28/5/2020).
Pada tanggal 4 Februari, Korut membatasi pergerakan anggota staf misi diplomatik asing di tengah pandemi Covid-19. Mulai 13 Februari, diplomat asing harus menjalani karantina 30 hari di pos pemeriksaan perbatasan setelah tiba di Korut.
Korut sendiri sejauh ini belum mengkonfirmasi adanya kasus infeksi Covid-19 di negara mereka.
Secara global, jumlah infeksi Covid-19 sendiri hampir mencapai enam juta orang, dengan Amerika Serikat (AS) menjadi negara paling terdampak. Lebih dari 350 ribu orang meninggal dunia akibat virus ini dan lebih dari 2,5 juta orang telah sembuh.
(esn)