Pakar Rusia Sebut Terlalu Dini Tentukan Seberapa Bahaya Covid-19 Varian Delta

Minggu, 27 Juni 2021 - 13:52 WIB
loading...
Pakar Rusia Sebut Terlalu Dini Tentukan Seberapa Bahaya Covid-19 Varian Delta
Para pakar Rusia mengatakan, masih terlalu dini untuk menentukan seberapa berbahaya Covid-19 varian Delta. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Parapakar Rusia mengatakan, masih terlalu dini untuk menentukan seberapa berbahaya Covid-19 varian Delta . Varian ini pertama kali terdeteksi di India dan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyebar ke 80 negara.

Wakil Direktur Pekerjaan Klinis dan Analitis di Pusat Penelitian Ilmiah Epidemiologi Rusia, Natalya Pshenichnaya mengatakan, para pakar mencatat bahwa jenis virus corona Delta lebih menular. Namun, jelasnya, terlalu dini untuk mengatakan betapa berbahayanya itu.

"Sulit untuk mengatakan sejauh ini betapa sulitnya strain India. Saat ini, kami hanya tahu bahwa itu lebih menular. Satu orang yang terinfeksi di India dapat menginfeksi enam orang lainnya, misalnya," katanya.

Menurut Pshenichnaya, peningkatan tajam infeksi Covid-19 di Rusia dapat terjadi karena ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan dan pembatasan yang diterapkan.

"Jadi kita tidak bisa santai sekarang, dan kita perlu divaksinasi terhadap virus corona novel sesegera mungkin," katanya, seperti dilansir Tass pada Minggu (27/6/2021).

Sebelumnya, ahli virologi Universitas Griffith, Lara Herrero mengungkapkan dalam kasus yang terekam di CCTV, virus itu akan bertahan di udara cukup lama sehingga orang bisa menghirupnya dan terinfeksi.

"Tetapi data sejauh ini menunjukkan mungkin jika itu adalah strain asli, strain Wuhan, itu tidak akan menular secepat itu dan (strain) Alpha akan memiliki peluang yang lebih kecil, tetapi Delta jelas terlihat seperti strain yang paling menular sejauh ini," ungkap Herrero.

Kecepatan dan kemudahan penyebaran varian Delta telah mendorong negara bagian dan teritori untuk bertindak cepat untuk menutup pelancong dari daerah yang terkena dampak.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2130 seconds (0.1#10.140)