Berlin Nilai Ekstrimis Sayap Kanan Jadi Ancaman Terbesar Jerman

Rabu, 16 Juni 2021 - 19:22 WIB
loading...
Berlin Nilai Ekstrimis Sayap Kanan Jadi Ancaman Terbesar Jerman
Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer mengatakan bahwa ekstremisme sayap kanan tetap menjadi ancaman keamanan utama bagi negara itu. Foto/REUTERS
A A A
BERLIN - Menteri Dalam Negeri Jerman , Horst Seehofer mengatakan bahwa ekstremisme sayap kanan tetap menjadi ancaman keamanan utama bagi negara itu. Selain ekstrimisme sayap kanan, anti-Semitisme juga jadi ancaman utama Jerman.

Hal itu diutarakan Seehofer saat menyajikan laporan tahunan dinas rahasia domestik Jerman (Verfassungsschutz) di Berlin.

"Pandemi Covid-19 juga telah berkontribusi untuk memperkuat sayap kanan negara itu ketika protes anti-Corona dieksploitasi oleh sayap kanan untuk tujuan politik mereka," ujarnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (16/6/2021).

Seehofer menuturkan, jumlah orang dengan sikap ekstremis meningkat lagi di negara itu tahun lalu. Dia menyebut jumlah mereka meningkat 3,8% menjadi 33.300, dengan hampir 40% dari mereka dipandang mampu melakukan kekerasan, bersedia menggunakan kekerasan, atau mendukung kekerasan.

Pemerintah kanan-tengah Kanselir Angela Merkel melaporkan bulan lalu bahwa jumlah kejahatan yang dilakukan oleh ekstremis sayap kanan di Jerman pascaperang melonjak ke rekor tertinggi pada tahun 2020.

Pihak berwenang mencatat 23.604 kejahatan yang dilakukan kelompok sayap kanan tahun lalu, meningkat lebih dari lima persen dari tahun sebelumnya, dan angka tertinggi sejak pencatatan dimulai pada tahun 2001.

Jerman telah menyaksikan tumbuhnya rasisme dan xenofobia dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh propaganda sayap kanan, anti-Semit dan anti-Muslim, termasuk dari partai oposisi utama Alternatif untuk Jerman (AfD).

Selama bertahun-tahun, juru kampanye migran telah mengkritik pemerintah Jerman karena gagal memperhatikan meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh ekstremis sayap kanan.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1204 seconds (0.1#10.140)