China: Jurnalis Pelapor Ilmuwan Wuhan Sakit Pembohong Pemicu Perang Irak

Sabtu, 05 Juni 2021 - 16:03 WIB
loading...
China: Jurnalis Pelapor Ilmuwan Wuhan Sakit Pembohong Pemicu Perang Irak
Laboratorium virologi Wuhan, China kembali menjadi sorotan setelah teori virus COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium itu kembali mencuat. Foto/Indoa Today
A A A
BEIJING - Kementerian Luar Negeri China mengecam kemunculan kembali teori virus Corona baru berasal dari kebocoran laboratorium Wuhan . China mencatat bahwa jurnalis di balik laporan ilmuwan Wuhan jatuh sakit adalah orang yang sama yang menjajakan kebohongan yang menyebabkan Perang Irak .

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, membidik Michael R. Gordon, koresponden keamanan nasional untuk Wall Street Journal (WSJ) dan salah satu penulis laporan yang menambah bahan bakar spekulasi tentang COVID-19 berasal dari asal laboratorium Wuhan.

“Belum lama ini, Michael R. Gordon, seorang jurnalis Amerika, dengan mengutip apa yang disebut laporan intelijen AS yang sebelumnya tidak diungkapkan, mengisyaratkan (pada) hubungan yang dibuat-buat antara tiga staf yang sakit di laboratorium Wuhan dan wabah COVID-19,” kata Wang.

"Sembilan belas tahun yang lalu, reporter inilah yang mengarang informasi palsu dengan mengutip sumber-sumber yang tidak berdasar tentang upaya Irak untuk memperoleh senjata nuklir, yang secara langsung mengarah ke Perang Irak,” tuduhnya, mengacu pada invasi AS tahun 2003, seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (5/6/2021).

Artikel WSJ, yang diterbitkan pada 23 Mei, mengutip laporan intelijen Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya tidak diungkapkan yang mengatakan bahwa tiga peneliti dari Institut Virologi Wuhan jatuh sakit parah pada November 2019 dengan gejala “konsisten” dengan COVID-19 serta flu musiman.



Laporan itu diambil oleh media arus utama lainnya, yang baru-baru ini mulai mengubah liputan mereka tentang asal-usul COVID-19 dari langsung menolak teori bahwa virus itu buatan manusia menjadi mengakui bahwa kebocoran laboratorium tetap ada kemungkinan.

Tiga hari setelah 'bom' WSJ, Presiden AS Joe Biden meminta komunitas intelijen untuk menggandakan upaya untuk mengumpulkan dan mempelajari informasi yang dapat menjelaskan asal usul virus, termasuk apakah virus itu muncul dari kecelakaan laboratorium.



Sebelum bergabung dengan WSJ, Gordon bekerja sebagai koresponden militer dan diplomatik untuk New York Times selama lebih dari 30 tahun. Selama waktu itulah Gordon menimbulkan kontroversi besar dengan menjadi orang pertama yang menuduh adanya program senjata nuklir Irak.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1033 seconds (0.1#10.140)