China Tak Terima Roketnya yang Jatuh ke Bumi Dikritik AS
loading...
A
A
A
BEIJING - China tidak terima dengan kritik para ilmuwan Amerika Serikat (AS) dan NASA terkait jatuhnya badan roket Long March 5B seberat 18 ton ke Samudra Hindia. Puing-puing roket itu jatuh di dekat Maladewa.
Melalui The Global Times yang jadi corongnya, pemerintah China mencap para pengkritik tersebut "cemburu".
Media pemerintah itu mengeklaim puing-puing roket mendarat di garis 72,47 derajat Bujur Timur dan 2,65 derajat Lintang Utara pada Minggu sore setelah diluncurkan lebih dari seminggu yang lalu.
Situasi tersebut menimbulkan kritik keras dari pihak AS. Administrator NASA Bill Nelson mengatakan; "China gagal memenuhi standar yang bertanggung jawab mengenai puing-puing ruang angkasa mereka".
Pakar lain juga mempertanyakan keputusan China untuk mengizinkan peristiwa semacam itu terjadi, mengeklaim bahwa hal itu dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan.
Sekarang, China telah membalas kritiknya dengan laporan terbaru di The Global Times yang mengecam para ilmuwan AS dan NASA atas apa yang mereka sebut "hype yang tak tahu malu" Amerika tentang peristiwa puing-puing untuk "mendiskreditkan" industri kedirgantaraan China.
Outlet media tersebut mengeklaim tidak ada cara untuk sepenuhnya mengontrol bagaimana puing-puing roket jatuh kembali ke Bumi."Dan tidak ada bukti yang membuktikan bahwa titik pendaratan puing-puing roket AS lebih terkendali dibandingkan dengan China," tulis media tersebut, Senin (10/5/2021).
"Pada bulan Maret, sepotong puing dari roket SpaceX jatuh ke sebuah peternakan di negara bagian Washington, yang merupakan salah satu contoh terdekat dari puing-puing roket yang berpotensi menyebabkan kerusakan," lanjut artikel tersebut.
"Sangat anti-intelektual untuk mengeklaim bahwa puing-puing roket China sangat berisiko," imbuh artikel The Global Times.
Melalui The Global Times yang jadi corongnya, pemerintah China mencap para pengkritik tersebut "cemburu".
Media pemerintah itu mengeklaim puing-puing roket mendarat di garis 72,47 derajat Bujur Timur dan 2,65 derajat Lintang Utara pada Minggu sore setelah diluncurkan lebih dari seminggu yang lalu.
Situasi tersebut menimbulkan kritik keras dari pihak AS. Administrator NASA Bill Nelson mengatakan; "China gagal memenuhi standar yang bertanggung jawab mengenai puing-puing ruang angkasa mereka".
Pakar lain juga mempertanyakan keputusan China untuk mengizinkan peristiwa semacam itu terjadi, mengeklaim bahwa hal itu dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan.
Sekarang, China telah membalas kritiknya dengan laporan terbaru di The Global Times yang mengecam para ilmuwan AS dan NASA atas apa yang mereka sebut "hype yang tak tahu malu" Amerika tentang peristiwa puing-puing untuk "mendiskreditkan" industri kedirgantaraan China.
Outlet media tersebut mengeklaim tidak ada cara untuk sepenuhnya mengontrol bagaimana puing-puing roket jatuh kembali ke Bumi."Dan tidak ada bukti yang membuktikan bahwa titik pendaratan puing-puing roket AS lebih terkendali dibandingkan dengan China," tulis media tersebut, Senin (10/5/2021).
"Pada bulan Maret, sepotong puing dari roket SpaceX jatuh ke sebuah peternakan di negara bagian Washington, yang merupakan salah satu contoh terdekat dari puing-puing roket yang berpotensi menyebabkan kerusakan," lanjut artikel tersebut.
"Sangat anti-intelektual untuk mengeklaim bahwa puing-puing roket China sangat berisiko," imbuh artikel The Global Times.