Jenderal AS Remehkan Suriah Meski Rudalnya Meledak Dekat Situs Nuklir Israel

Jum'at, 23 April 2021 - 08:48 WIB
loading...
Jenderal AS Remehkan...
Jenderal Frank McKenzie, komandan Komando Pusat (CENTCOM) Amerika Serikat. Foto/Departemen Pertahanan AS/Dominique A Pineiro
A A A
WASHINGTON - Sebuah rudal Suriah mendarat dan meledak di dekat situs nuklir Dimona, Israel , kemarin. Namun jenderal tertinggi Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah tetap meremehkan Damaskus dengan menyebut insiden itu merupakan hasil dari ketidakmampuan daripada serangan yang disengaja.

"Saya pikir itu sebenarnya mencerminkan ketidakmampuan dalam pertahanan udara Suriah," kata Jenderal Frank McKenzie, komandan Komando Pusat (CENTCOM) AS kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat ketika ditanya tentang insiden tersebut.



CENTCOM bertanggung jawab untuk operasi militer AS di Timur Tengah dan sekitarnya dan belum lama ini Israel dimasukkan dalam wilayah tanggung jawab CENTCOM.

“Mereka menanggapi serangan Israel terhadap sasaran di Suriah. Mereka menembakkan misil mereka, misil menjadi balistik, secara harfiah, dan mengikuti lintasan parabola ke Israel," kata McKenzie, seperti dikutip The Hill, Jumat (23/4/2021).

"Saya tidak percaya itu adalah serangan yang disengaja, tetapi hanya karena kurangnya kemampuan di pihak pertahanan udara Suriah," katanya lagi.

Penilaian McKenzie mengikuti komentar serupa dari Israel.

Rudal Suriah yang meledak di dekat reaktor nuklir rahasia di Dimona, Israel selatan, awalnya menimbulkan kekhawatiran pembalasan Iran setelah serangan di salah satu fasilitas nuklirnya yang diduga dilakukan oleh Israel.

Tapi media Israel kemudian menggambarkan rudal itu sebagai proyektil yang "salah".

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan sebuah rudal anti-pesawat ditembakkan dari Suriah selama serangan Israel di sana terhadap aset yang dapat digunakan untuk potensi serangan terhadap Israel.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2123 seconds (0.1#10.140)