Media AS Ubah Foto Korban Khmer Merah Jadi Tersenyum, Kamboja Marah

Senin, 12 April 2021 - 14:43 WIB
loading...
Media AS Ubah Foto Korban...
Seorang pengunjung melihat foto-foto korban rezim Khmer Merah di Museum Genosida Tuol Sleng di Phnom Penh, Kamboja. Foto/REUTERS
A A A
PHNOM PENH - Pemerintah Kamboja marah dan mengecam gambar-gambar yang diterbitkan oleh grup media VICE yang berbasis di Amerika Serikat (AS). Media itu menampilkan foto-foto korban "ladang pembantaian" Khmer Merah yang diwarnai dan beberapa foto dimanipulasi dengan menambah senyuman.

Gambar-gambar yang diterbitkan itu dianggap menghina orang-orang yang telah meninggal, yang jadi korban kekejaman rezim Khmer Merah.



Pihak VICE telah menghapus artikel dan foto-fotonya kemarin setelah menuai protes keras. Media itu mengatakan karya-karya tersebut dihapus karena tidak memenuhi standar editorial dan sedang diselidiki secara internal.

Seniman di balik karya tersebut, Matt Loughrey, menolak berkomentar.

Dalam artikel yang diterbitkan pada hari Jumat, Loughrey mengatakan proyeknya untuk mewarnai gambar dari penjara Tuol Sleng yang terkenal kejam—atau S-21—bertujuan untuk memanusiakan 14.000 orang Kamboja yang dieksekusi dan disiksa di sana.

Namun, artikel tersebut menimbulkan reaksi negatif di kalangan pengguna media sosial setelah perbandingan dengan foto aslinya yang hitam-putih menunjukkan bahwa beberapa subjek tersenyum pada gambar berwarna Loughrey.

Artikel VICE tidak berisi foto-foto asli.

"Bermain-main dengan menggunakan teknologi untuk merias korban S-21...adalah penghinaan yang sangat berat bagi jiwa para korban #genocide," tulis politisi Kamboja di pengasingan, Mu Sochua, di Twitter.

Kementerian Kebudayaan Kamboja telah mengeluarkan pernyataan yang meminta VICE untuk menghapus gambar-gambar tersebut.

"Kami mendesak para peneliti, seniman, dan publik untuk tidak memanipulasi sumber sejarah apa pun untuk menghormati para korban," kata kementerian itu, yang dilansir Reuters, Senin (12/4/2021).

Loughrey, yang dalam wawancara VICE mengatakan telah bekerja dengan keluarga korban untuk mengembalikan foto-foto tersebut, menolak berkomentar saat dihubungi Reuters.



VICE menghapus artikel itu kemarin malam, dan hari ini mengeluarkan pernyataan.

"Artikel itu memuat foto-foto korban Khmer Merah yang dimanipulasi Loughrey," bunyi pernyataan VICE, seraya menambahkan bahwa karya-karya itu tidak memenuhi standar editorial mereka.

"Kami menyesali kesalahan tersebut dan akan menyelidiki bagaimana kegagalan proses editorial ini terjadi."

Setidaknya 1,7 juta orang Kamboja tewas dalam pemerintahan teror ekstremis Khmer Merah di Kamboja dari tahun 1975 hingga 1979.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
38 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Terancam setelah...
5 Negara Terancam setelah Donald Trump Kembali Jadi Presiden AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved