Yordania: Pangeran Hamzah Kerjasama dengan 'Agen Asing' Dalam Upaya Kudeta
loading...
A
A
A
AMMAN - Pangeran Hamzah bin Hussein dan dua pejabat Yordania yang ditangkap pada akhir pekan lalu telah mengadakan kontak dengan badan intelijen asing , dengan tujuan untuk mengguncang negara. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi.
Safadi mengatakan, otoritas keamanan telah memantau pergerakan Hamzah dan beberapa pejabat, dan mantan pejabat Yordania lainnya selama beberapa waktu lalu, yang berujung pada penangkapan pada akhir pekan.
"Badan-badan keamanan, melalui investigasi bersama, ekspansif dan menyeluruh oleh Angkatan Bersenjata Yordania dan Direktorat Intelijen Umum dan Direktorat Keamanan Publik, mengikuti gerakan dan aktivitas Hamza, dan Hassan Bin Zeid, dan Bassem Ibrahim Awadallah serta beberapa orang lainnya yang menargetkan keamanan dan stabilitas nasional," ucapnya.
Dia kemudian mengatakan bahwa Hamzah telah mengadakan kontak dengan intelijen asing yang tidak disebutkan namanya dan berusaha untuk menggulingkan Raja Abdullah II saat ini.
"Penyelidikan menemukan campur tangan asing dan kontak termasuk kontak dengan pihak asing di sekitar waktu terbaik untuk mulai mengambil langkah-langkah untuk merusak keamanan Yordania kami," ujarnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (5/4/2021).
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Yordania itu mengatakan bahwa Raja Abdullah telah bertemu Hamzah kemarin malam.
Raja Abdullah, jelasnya, memerintahkan saudara tirinya itu untuk menghentikan semua tindakan yang menargetkan keamanan dan stabilitas Yordania, yang ditanggapi secara negatif oleh Hamzah.
Safadi menjelaskan, Hamzah dan orang-orang yang dekat dengannya telah menghubungi oposisi Yordania di luar negeri dan para aktivis serta tokoh-tokoh di negara itu untuk bergabung dengan mereka.
"Dinas intelijen asing yang tidak disebutkan namanya menghubungi istri Hamzah kemarin dan menawarkan untuk menyediakan pesawat untuk menerbangkan mereka ke luar negeri," tukasnya.
Safadi mengatakan, otoritas keamanan telah memantau pergerakan Hamzah dan beberapa pejabat, dan mantan pejabat Yordania lainnya selama beberapa waktu lalu, yang berujung pada penangkapan pada akhir pekan.
"Badan-badan keamanan, melalui investigasi bersama, ekspansif dan menyeluruh oleh Angkatan Bersenjata Yordania dan Direktorat Intelijen Umum dan Direktorat Keamanan Publik, mengikuti gerakan dan aktivitas Hamza, dan Hassan Bin Zeid, dan Bassem Ibrahim Awadallah serta beberapa orang lainnya yang menargetkan keamanan dan stabilitas nasional," ucapnya.
Dia kemudian mengatakan bahwa Hamzah telah mengadakan kontak dengan intelijen asing yang tidak disebutkan namanya dan berusaha untuk menggulingkan Raja Abdullah II saat ini.
"Penyelidikan menemukan campur tangan asing dan kontak termasuk kontak dengan pihak asing di sekitar waktu terbaik untuk mulai mengambil langkah-langkah untuk merusak keamanan Yordania kami," ujarnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (5/4/2021).
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Yordania itu mengatakan bahwa Raja Abdullah telah bertemu Hamzah kemarin malam.
Raja Abdullah, jelasnya, memerintahkan saudara tirinya itu untuk menghentikan semua tindakan yang menargetkan keamanan dan stabilitas Yordania, yang ditanggapi secara negatif oleh Hamzah.
Safadi menjelaskan, Hamzah dan orang-orang yang dekat dengannya telah menghubungi oposisi Yordania di luar negeri dan para aktivis serta tokoh-tokoh di negara itu untuk bergabung dengan mereka.
"Dinas intelijen asing yang tidak disebutkan namanya menghubungi istri Hamzah kemarin dan menawarkan untuk menyediakan pesawat untuk menerbangkan mereka ke luar negeri," tukasnya.
(esn)