Insiden Kapal Raksasa di Terusan Suez Dianggap Kutukan Firaun

Senin, 29 Maret 2021 - 08:37 WIB
loading...
Insiden Kapal Raksasa di Terusan Suez Dianggap Kutukan Firaun
Seorang pria mengamati mumi kuno di Mesir. Foto/REUTERS
A A A
KAIRO - Publik Mesir ramai-ramai berspekulasi bahwa rentetan kecelakaan di negara itu, termasuk insiden kapal kontainer raksasa di Terusan Suez , merupakan "kutukan" Firaun . Arkeolog terkenal Mesir menepis spekulasi semacam itu.

Spekulasi publik yang bermunculan di media sosial mengatakan "kutukan" Firaun berada di balik serangkaian kecelakaan di Mesir karena negara berencana untuk merelokasi sejumlah mumi kuno dari museum terkenal di Kairo.



Selama beberapa hari terakhir, Mesir telah menyaksikan Terusan Suez, salah satu rute maritim tersibuk di dunia, diblokir setelah sebuah kapal kontainer raksasa kandas di lorong perairan tersebut. Insiden kapal kontainer Ever Given itu membuat dunia rugi triliunan rupiah setiap harinya.

Insiden lainnya, yakni pada hari Jumat, dua kereta bertabrakan di Mesir selatan, yang menewaskan 22 orang. Kemudian pada hari Sabtu, sebuah gedung bertingkat tinggi runtuh di Kairo, menyebabkan sedikitnya 23 orang tewas.

Otoritas Purbakala Mesir berencana untuk memindahkan sejumlah mumi kuno dalam parade profil tinggi dari Museum Nasional di Tahrir Square ke museum Islam lainnya di Kairo pada pekan ini.

"Pembicaraan [spekulasi] ini tidak berdasar karena relokasi mumi akan menghormati mereka karena mereka akan ditempatkan di tempat yang menjadi milik mereka dan sejarah mereka," kata arkeolog terkenal Mesir, Zahi Hawwas, seperti dikutip Gulf News, Minggu (28/3/2021).



Dia mengatakan kepada stasiun televisi Al Nahar bahwa kematian beberapa arkeolog setelah mereka membuka kuburan Mesir kuno pada tahun-tahun terakhir ini disebabkan oleh kuman beracun di dalamnya.

“Prosesi mumi kerajaan [selama relokasi mereka] adalah publisitas terbesar untuk Mesir. Mata seluruh dunia akan tertuju pada Mesir di tengah penghormatan yang tinggi selama pengangkutan mumi yang akan memakan waktu 40 menit," papar Hawwas.

Mesir baru-baru ini meningkatkan upaya untuk merombak situs-situs kuno dan membangun lebih banyak museum sebagai bagian dari upaya untuk meremajakan pariwisatanya, yang merupakan sumber utama pendapatan nasional.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1801 seconds (0.1#10.140)