AS Sebut Genosida Uighur Jadi Salah Satu Topik Pembicaraan dengan China

Senin, 15 Maret 2021 - 01:30 WIB
loading...
AS Sebut Genosida Uighur Jadi  Salah Satu Topik Pembicaraan dengan China
Amerika Serikat (AS) menyatakan, genosida Uighur di Xinjiang akan menjadi salah satu masalah yang dibahas dalam pertemuan dengan China. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyatakan, genosida Uighur di Xinjiang akan menjadi salah satu masalah yang dibahas dalam pertemuan dengan China . Pejabat AS dan China akan melakukan pertemuan pada pekan ini di Alaska.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan akan bertemu dengan Direktur Kantor Komisi Pusat Luar Negeri China ,Yang Jiechi, dan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pada 18 Maret di Alaska.

"Saya tahu bahwa menangani genosida terhadap Muslim Uighur adalah sesuatu yang akan menjadi topik diskusi langsung dengan China," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (15/3/2021).

"Posisi AS yang pasti adalah bahwa apa yang terjadi adalah genosida, dan kami akan mencari peluang untuk bekerja dengan mitra lain untuk memberikan tekanan tambahan pada China. Tapi, kita juga akan angkat secara langsung dan akan menjadi topik pembahasan minggu depan,” sambungnya.

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan, Washington belum mengubah penilaiannya bahwa ada genosida terhadap Muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya di Xinjiang.

Ketika ditanya apakah "genosida" sedang berlangsung, Price menjawab bahwa pihaknya tidak melihat apa pun yang akan mengubah penilaian mereka.

Wilayah Xinjiang adalah rumah bagi sekitar 10 juta orang Uighur. Kelompok itu, yang membentuk sekitar 45% dari populasi Xinjiang, telah lama menuduh otoritas China melakukan diskriminasi budaya, agama, dan ekonomi.

Menurut pejabat AS dan pakar PBB hingga satu juta orang, atau sekitar tujuh persen dari populasi Muslim di Xinjiang, telah ditahan dalam jaringan kamp "pendidikan ulang politik" yang meluas.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1056 seconds (0.1#10.140)