Kapal Induk Prancis Lumpuh, 1.000 Pelaut Lebih Terinfeksi COVID-19

Sabtu, 18 April 2020 - 08:09 WIB
loading...
Kapal Induk Prancis...
Kapal induk bertenaga nuklir Prancis, Charles de Gaulle. Foto/REUTERS/Jean-Paul Pelissier
A A A
PARIS - Virus corona baru (COVID-19) yang mewabah di kapal induk bertenaga nuklir Prancis, Charles de Gaulle, telah menginfeksi lebih dari 1.000 pelaut. Banyaknya awak yang terjangkit virus membuat operasional kapal raksasa itu lumpuh.

Angkatan Laut Perancis sedang menyelidiki bagaimana virus itu bisa menginfeksi banyak pelaut di atas kapal induk. Investigasi diluncurkan di tengah meningkatnya tekanan terhadap para pemimpin pemerintah untuk menjelaskan bagaimana hal itu bisa terjadi.

Kapal induk—terbesar dan satu-satunya yang dimiliki Prancis—dan kapal Angkatan Laut lainnya yang ikut mengawal, sedang menjalani proses desinfeksi yang panjang sejak kembali ke pangkalannya di Toulon lima hari lalu.

Satu orang tetap dalam perawatan intensif dan sekitar 20 lainnya dirawat di rumah sakit. Demikian disampaikan juru bicara Angkatan Laut, Eric Lavault, kepada The Associated Press.

Dua dari empat pelaut Amerika Serikat (AS) yang ikut bertugas di Charles de Gaulle sebagai bagian dari program pertukaran juga dinyatakan positif COVID-19. Data ini bersumber dari Angkatan Laut AS.

Lavault juga menyebut ada seorang pelaut Inggris di kelompok tempur kapal induk tersebut yang diduga ikut terpapar virus. Namun, dia menolak untuk mengungkapkan status kesehatan sang pelaut.

Lavault bersikeras bahwa komandan kapal induk Charles de Gaulle berusaha untuk meningkatkan jarak fisik di antara para kru di kapal, di mana tidak ada peralatan tes dan selama hampir tiga bulan beroperasi tidak ada masker.

"Sangat sulit untuk menerapkan langkah-langkah social distancing pada kapal perang," kata Lavault yang dilansir Sabtu (18/4/2020). "Tetapi keamanan kru adalah perhatian pertama. Kapal perang, terutama kapal induk, tidak ada artinya tanpa awaknya."

Wabah serupa melanda kapal induk bertenaga nuklir USS Theodore Roosevelt milik AS. Wabah itu telah memicu perselisihan tentang bagaimana krisis kesehatan di laut ditangani dan menyebabkan pemecatan kaptennya dan pengunduran diri sekretaris Angkatan Laut AS bulan ini.

Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly mengatakan kepada anggota parlemen bahwa 1.081 dari 2.300 orang di atas kapal Charles de Gaulle dan kapal pengawalnya telah positif terinfeksi COVID-19.

Ketika virus melumpuhkan kapal induk, Parly mengatakan; "Jika tidak, pasukan kami terus memastikan pertahanan negara kami di laut, di bawah laut, di darat dan di udara."

Investigasi diluncurkan untuk menelusuri kembali jalur kru kapal induk. Lavault mencatat bahwa kapal induk awalnya berada pelabuhan Brest Prancis, di Samudra Atlantik, kemudian di Laut Utara untuk misi diplomasi Angkatan Laut dengan mitra NATO, dan telah berhenti di Siprus selama operasi di Laut Mediterania bagian timur bergabung dalam perang melawan kelompok ISIS.

Pada satu kesempatan, ada wartawan yang naik kapal. "Semua hipotesis ada di meja," kata Lavault.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1351 seconds (0.1#10.140)