Terancam Sanksi, Jenderal Myanmar: Kami Sudah Terbiasa 

Kamis, 04 Maret 2021 - 23:18 WIB
loading...
Terancam Sanksi, Jenderal...
Seorang tentara berdiri di samping seorang pria yang ditahan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Mandalay pada Rabu (3/3/2021). Foto/Al Bawaba
A A A
NEW YORK - Setidaknya 38 pengunjuk rasa tewas oleh pihak militer Myanmar pada Rabu (3/3/2021) kemarin. Menurut utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, itu menandai hari paling berdarah sejak militer merebut kekuasaan dalam kudeta bulan lalu.

Demonstrasi damai telah berlangsung di kota-kota di seluruh negara Asia Tenggara itu sejak pemimpin de facto, Aung San Suu Kyi , dan anggota lain dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) ditahan oleh militer pada 1 Februari.

Gerakan protes kemudian tumbuh dan junta militer , yang menamakan dirinya Dewan Administrasi Negara, telah menjadi semakin keras dalam meresponsnya karena pemutusan internet, ancaman, dan penangkapan massal selama berminggu-minggu tidak menghentikan ribuan orang untuk menyuarakan sikap oposisi mereka.



Schraner Burgener mengatakan dia yakin junta Myanmar "sangat terkejut" dengan aksi protes menentang kudeta.

"Saat ini, kami memiliki anak muda yang hidup dalam kebebasan selama 10 tahun. Mereka memiliki media sosial dan mereka terorganisir dengan baik dan sangat bertekad," kata Schraner Burgener kepada wartawan di New York.

"Mereka tidak ingin kembali dalam kediktatoran dan isolasi," imbuhnya seperti dikutip dari ABC News, Kamis (4/3/2021).

Menurut Burgener, polisi dan pasukan keamanan di Myanmar sekarang menggunakan amunisi langsung terhadap pengunjuk rasa. Sejak 1 Februari, lebih dari 50 orang telah terbunuh di sana dan lebih dari 1.200 lainnya - beberapa di antaranya masih belum ditemukan - telah ditangkap dan ditahan secara sewenang-wenang, sebagian besar tanpa proses hukum apa pun.

Baca juga: Situasi Myanmar di Ambang Perang Nyata, Sudah 38 Tewas sejak Kudeta

Minggu sebelumnya adalah hari paling mematikan di Myanmar sejak kudeta tak berdarah. Menurut Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, pihak berwenang menghadapi pengunjuk rasa damai di beberapa lokasi di seluruh Myanmar dan menembakkan peluru langsung ke kerumunan, menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai lebih dari 30 lainnya, mengutip informasi yang dapat dipercaya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Perang Gaza dan Ukraina...
Perang Gaza dan Ukraina Bukti PBB Gagal Jalankan Fungsinya, Masihkah Berharap pada PBB?
Taiwan Lawan Tekanan...
Taiwan Lawan Tekanan China di PBB, Tegaskan Status sebagai Negara Berdaulat
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
Pemutakhiran NIK Jadi...
Pemutakhiran NIK Jadi Syarat Pembebasan PBB-P2 di Jakarta, Ini Cara dan Ketentuannya
Robert Francis Prevost...
Robert Francis Prevost Jadi Paus Pertama Kelahiran Amerika
Pakistan Bombardir India,...
Pakistan Bombardir India, New Delhi Siaga Tinggi
Rekomendasi
Kota Punya Mata & Telinga?...
Kota Punya Mata & Telinga? NEC Bongkar Teknologi Rahasia Smart City di Surabaya
Harga Emas Antam Anjlok...
Harga Emas Antam Anjlok Rp27.000, Kini Rp1.926.000 per Gram
UI Gelar Diskusi Strategis...
UI Gelar Diskusi Strategis Soal OECD, BRICS, dan Masa Depan Sumber Daya Nasional
Berita Terkini
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
Bill Gates dan Bisnis...
Bill Gates dan Bisnis Vaksin: Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin TBC pada Rakyat Indonesia
India Gunakan S-400...
India Gunakan S-400 Rusia, Tembak Jatuh 3 Jet Tempur Pakistan Termasuk F-16
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Pertama Kali, India...
Pertama Kali, India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel dalam Perang Melawan Pakistan
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Infografis
Daftar Jenderal Israel...
Daftar Jenderal Israel yang Tewas sejak Perang Meletus
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved