China Ajak Reset Hubungan, AS: Beijing Coba Ngeles dari Kesalahan
loading...
A
A
A
"Kami siap untuk melakukan komunikasi yang jujur dengan pihak AS, dan terlibat dalam dialog yang bertujuan untuk memecahkan masalah," ujarnya.
Wang menunjuk pada panggilan baru-baru ini antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden sebagai langkah positif.Biden menggantikan Trump sebagai presiden pada 20 Januari.
Washington dan Beijing telah bentrok di berbagai bidang termasuk perdagangan, tuduhan kejahatan hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim Uighur di wilayah Xinjiang, dan klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan yang kaya sumber daya.
Pemerintahan Biden telah mengisyaratkan akan mempertahankan tekanan pada Beijing. Presiden dari Partai Demokrat itu telah menyuarakan keprihatinan tentang praktik perdagangan China yang "memaksa dan tidak adil", dan mendukung keputusan administrasi Trump bahwa China telah melakukan genosida di Xinjiang.
Menghadapi China adalah salah satu dari sedikit area di mana Partai Demokrat dan Partai Republik di Kongres AS menemukan kesamaan.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, dalam sebuah pernyataan tentang tindakan keras China di Hong Kong yang pernah semi-otonom, kemarin mendesak untuk mempertimbangkan konsekuensi ketat bagi Beijing.
"Pemerintah China harus tahu bahwa dunia sedang menyaksikan pencekikan hak asasi manusia—dan bahwa kita harus meletakkan semua opsi di atas meja untuk meminta pertanggungjawaban China," kata Pelosi, yang merupakan politisi Demokrat, seperti dikutip Reuters, Selasa (23/2/2021).
Wang menunjuk pada panggilan baru-baru ini antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden sebagai langkah positif.Biden menggantikan Trump sebagai presiden pada 20 Januari.
Washington dan Beijing telah bentrok di berbagai bidang termasuk perdagangan, tuduhan kejahatan hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim Uighur di wilayah Xinjiang, dan klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan yang kaya sumber daya.
Pemerintahan Biden telah mengisyaratkan akan mempertahankan tekanan pada Beijing. Presiden dari Partai Demokrat itu telah menyuarakan keprihatinan tentang praktik perdagangan China yang "memaksa dan tidak adil", dan mendukung keputusan administrasi Trump bahwa China telah melakukan genosida di Xinjiang.
Menghadapi China adalah salah satu dari sedikit area di mana Partai Demokrat dan Partai Republik di Kongres AS menemukan kesamaan.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, dalam sebuah pernyataan tentang tindakan keras China di Hong Kong yang pernah semi-otonom, kemarin mendesak untuk mempertimbangkan konsekuensi ketat bagi Beijing.
"Pemerintah China harus tahu bahwa dunia sedang menyaksikan pencekikan hak asasi manusia—dan bahwa kita harus meletakkan semua opsi di atas meja untuk meminta pertanggungjawaban China," kata Pelosi, yang merupakan politisi Demokrat, seperti dikutip Reuters, Selasa (23/2/2021).
(min)