Jenderal Pengudeta Suu Kyi Muncul, Janjikan Pemilu Baru Myanmar

Selasa, 09 Februari 2021 - 07:01 WIB
loading...
Jenderal Pengudeta Suu...
Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing muncul pertama kali sejak kudeta militer Myanmar, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin (8/2/2021). Foto/. Foto/MRTV/REUTERS TV/via REUTERS
A A A
YANGON - Jenderal Min Aung Hlaing, Panglima Militer Myanmar , yang memimpin kudeta terhadap pemerintah Daw Aung San Suu Kyi akhirnya muncul dalam pidato di televisi, hari Senin. Dia membela kudeta tersebut dan berjanji akan mengadakan pemilu baru yang demokratis.

Sang jenderal mengaku siap menyerahkan kekuasaan kepada pemenang pemilu kelak. Dia berpidato ketika puluhan ribu orang turun ke jalan untuk hari ketiga memprotes kudeta yang menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi.



Itu adalah pidto pertama Jenderal Min Aung Hlaing sejak pengambilalihan kekuasaan oleh militer Senin pekan lalu. Dia tidak mengatakan kapan pemilu baru akan diadakan, tetapi berulang kali mengeklaim bahwa pemilu November 2020 lalu, yang dimenangkan oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD)—partainya Suu Kyi—, adalah penipuan.

Di Ibu Kota Myanmar; Naypyitaw, kerumunan pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan anti-kudeta dan mengatakan kepada polisi bahwa mereka harus melayani rakyat bukan militer.

Polisi mengarahkan meriam air ke arah pengunjuk rasa dan memperingatkan bahwa mereka mungkin menggunakan tembakan langsung jika pengunjuk rasa tidak bubar, tetapi protes berakhir tanpa pertumpahan darah.

Demonstrasi juga terjadi di ibukota komersial Yangon dan di tempat lain. Demo sejauh ini sebagian besar berlangsung damai, tidak seperti tindakan keras berdarah terhadap protes sebelumnya, khususnya pada 1988 dan 2007 ketika ratusan orang terbunuh.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) mengatakan telah menerima laporan bahwa jam malam telah diberlakukan di Yangon dan Mandalay mulai pukul 20.00 malam sampai pukul 04.00 pagi waktu setempat.

Para jenderal telah mencoba untuk membenarkan pengambilalihan mereka atas dasar kecurangan pemilu—klaim yang ditolak oleh komisi pemilu—dan telah menjanjikan pemilu baru.



Min Aung Hlaing menegaskan kembali posisi itu dalam pidatonya kematin, dengan mengatakan junta akan membentuk "demokrasi sejati dan disiplin" yang berbeda dengan era pemerintahan militer sebelumnya.

"Panitia pemilu harus direformasi," katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa (9/2/2021). Dia menuduh komisi pemilu menggunakan pandemi virus corona sebagai alasan untuk mencegah kampanye yang adil.

“Kami akan mengadakan pemilu multipartai dan kami akan menyerahkan kekuasaan kepada yang menang dalam pemilu itu, sesuai aturan demokrasi,” katanya.

Dia tidak memberikan kerangka waktu tetapi junta mengatakan keadaan darurat akan berlangsung satu tahun.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Siapa Brice Oligui Nguema?...
Siapa Brice Oligui Nguema? Presiden Terpilih Gabon yang Berani Menasionalisasi Aset Asing
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Kim Jong-un Perintahkan...
Kim Jong-un Perintahkan Angkatan Laut Korut Dipersenjatai Nuklir
Kebakaran Hutan Dahsyat...
Kebakaran Hutan Dahsyat Israel: Elite Politik Saling Menyalahkan, Penyebab Masih Misterius
Rekomendasi
Tolak PHK Massal dan...
Tolak PHK Massal dan Gelar Pahlawan bagi Soeharto, Musisi Indie Ramaikan Aksi Hari Buruh di Jakarta
Indonesia Bakal Punya...
Indonesia Bakal Punya 5,3 Juta Orang Tenaga Kerja Hijau
Polisi Tangkap 13 Orang...
Polisi Tangkap 13 Orang dari Peringatan May Day di Depan DPR
Berita Terkini
Kebakaran Menggila di...
Kebakaran Menggila di Israel, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
7 jam yang lalu
Putin Tegaskan Rusia...
Putin Tegaskan Rusia adalah Negara Para Pemenang
7 jam yang lalu
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan...
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan Ketiga
8 jam yang lalu
507.000 Warga Palestina...
507.000 Warga Palestina Menganggur di Tepi Barat, Ribuan Orang Dibunuh Israel Saat Cari Nafkah
8 jam yang lalu
Perbandingan Kebakaran...
Perbandingan Kebakaran yang Melanda Israel dan California, Separah Apa?
9 jam yang lalu
Kebakaran Israel Berkobar...
Kebakaran Israel Berkobar Mendekati Yerusalem pada Hari Kedua, Zionis Darurat Nasional
10 jam yang lalu
Infografis
3 Penyebab Para Jenderal...
3 Penyebab Para Jenderal Israel Sudah Tak Ingin Serang Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved