Protes Kudeta Militer, Rakyat Myanmar Bunyikan Klakson dan Pukuli Panci

Rabu, 03 Februari 2021 - 02:02 WIB
loading...
Protes Kudeta Militer, Rakyat Myanmar Bunyikan Klakson dan Pukuli Panci
Sejumlah warga Myanmar membentangkan poster bergambar pemimpin de facto Daw Aung San Suu Kyi yang dikudeta militer pada Senin. Foto/REUTERS
A A A
YANGON - Penduduk di kota terbesar Myanmar , Yangon, ramai-ramai membunyikan klakson mobil serta memukuli panci dan wajan pada Selasa malam. Itu merupakan perlawanan publik pertama terhadap kudeta militer di negara itu sehari sebelumnya.



Aksi memprotes kudeta militer itu awalnya direncanakan berlangsung hanya beberapa menit, namun diperpanjang menjadi lebih dari seperempat jam di beberapa lingkungan Yangon. Teriakan para warga juga terdengar, di mana mereka berharap pemimpin de facto yang ditahan militer; Daw Aung San Suu Kyi , dalam keadaan sehat. Mereka menyerukan pembebasannya.

Baca Juga: Indonesia Tahan Perempuan Inggris yang Masuk Daftar Tersangka Teror Global

"Memukul genderang dalam budaya Myanmar seperti kita mengusir setan," kata salah satu peserta aksi pukul panci yang menolak menyebutkan namanya karena takut akan pembalasan militer.

Beberapa kelompok pro-demokrasi sempat meminta masyarakat membuat keributan pada pukul 20.00 waktu setempat untuk menunjukkan penentangan mereka terhadap kudeta militer.

Baca Juga: Pencapaian Smartphone Global Capai 350 Juta Unit, iPhone Memimpin

Seorang politisi senior dan orang kepercayaan dekat Suu Kyi juga mendesak warga untuk menentang militer melalui pembangkangan sipil.

Win Htein, pemimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD)—partainya Suu Kyi—, berbicara pada Selasa dari kantor partainya di Naypyitaw, tidak jauh dari tempat ratusan anggota parlemen terpilih dalam pemilu November 2020 ditahan ketika militer merebut kekuasaan Senin dini hari.

"Kutukan kudeta berakar di negara kami dan inilah alasan mengapa negara kami masih tetap miskin. Saya merasa sedih dan kesal untuk sesama warga negara dan untuk masa depan mereka," kata mantan tahanan politik itu, seperti dilansir dari AP, Rabu (3/2/2021).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1217 seconds (0.1#10.140)