Sah, Joe Biden Resmi Menjabat Presiden Amerika Serikat ke-46
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Upacara resmi pelantikan Joe Biden telah secara sah menobatkan dia sebagai presiden baru Amerika Serikat (AS).
Biden menggantikan Donald Trump yang telah mengakhiri masa jabatannya karena kalah dalam pemilu presiden.
Dengan membaca sumpah jabatan presiden, Biden telah sah memegang posisi nomor satu di Negeri Paman Sam tersebut.
"Saya benar-benar bersumpah bahwa saya akan setia menjalankan Kantor Presiden Amerika Serikat, dan akan melakukan yang terbaik dari kemampuan saya, melestarikan, melindungi, dan mempertahankan Konstitusi Amerika Serikat," ucap Biden membaca sumpah jabatannya.
Begitu dia mengucapkan kata-kata ini, Biden resmi menjadi presiden AS ke-46 dan pelantikan resminya pun selesai. Tentu saja, perayaan lanjutan digelar setelah pembacaan sumpah tersebut.
Kamala Harris pun secara resmi menjadi wakil presiden AS setelah dia membaca sumpah jabatannya.
Lihat infografis: Joe Biden akan Gunakan Mobil Kenegaraan yang Lama
Setelah pidato pembukaan, Joe Biden dan Kamala Harris dilantik pada tengah hari. Secara hukum, hari pelantikan itu selalu 20 Januari.
Biden lantas pindah ke Gedung Putih di kemudian hari, rumahnya selama empat tahun ke depan.
Pelantikan presiden digelar dengan keamanan yang lebih ketat, setelah massa pro-Trump menyerbu US Capitol pada 6 Januari.
Keamanan telah ditingkatkan dan sebagian besar kota Washington ditutup.
Sebelum pelantikan, Secret Service telah mengambil alih komando rencana keamanan, didukung sekitar 25.000 pasukan Garda Nasional, serta ribuan petugas polisi.
Washington DC sudah berada dalam keadaan darurat dan akan tetap seperti itu setelah pelantikan.
Agen Matt Miller, yang memimpin upaya keamanan atas nama Secret Service, mengatakan bahwa perencanaan untuk acara tersebut telah berlangsung selama lebih dari setahun.
Biden bersikeras mengambil sumpah jabatan di luar ruangan seperti tradisi, namun kehadiran penonton dan para pendukungnya di acara tersebut dikurangi demi alasan keamanan.
Biden menggantikan Donald Trump yang telah mengakhiri masa jabatannya karena kalah dalam pemilu presiden.
Dengan membaca sumpah jabatan presiden, Biden telah sah memegang posisi nomor satu di Negeri Paman Sam tersebut.
"Saya benar-benar bersumpah bahwa saya akan setia menjalankan Kantor Presiden Amerika Serikat, dan akan melakukan yang terbaik dari kemampuan saya, melestarikan, melindungi, dan mempertahankan Konstitusi Amerika Serikat," ucap Biden membaca sumpah jabatannya.
Begitu dia mengucapkan kata-kata ini, Biden resmi menjadi presiden AS ke-46 dan pelantikan resminya pun selesai. Tentu saja, perayaan lanjutan digelar setelah pembacaan sumpah tersebut.
Kamala Harris pun secara resmi menjadi wakil presiden AS setelah dia membaca sumpah jabatannya.
Lihat infografis: Joe Biden akan Gunakan Mobil Kenegaraan yang Lama
Setelah pidato pembukaan, Joe Biden dan Kamala Harris dilantik pada tengah hari. Secara hukum, hari pelantikan itu selalu 20 Januari.
Biden lantas pindah ke Gedung Putih di kemudian hari, rumahnya selama empat tahun ke depan.
Pelantikan presiden digelar dengan keamanan yang lebih ketat, setelah massa pro-Trump menyerbu US Capitol pada 6 Januari.
Keamanan telah ditingkatkan dan sebagian besar kota Washington ditutup.
Sebelum pelantikan, Secret Service telah mengambil alih komando rencana keamanan, didukung sekitar 25.000 pasukan Garda Nasional, serta ribuan petugas polisi.
Washington DC sudah berada dalam keadaan darurat dan akan tetap seperti itu setelah pelantikan.
Agen Matt Miller, yang memimpin upaya keamanan atas nama Secret Service, mengatakan bahwa perencanaan untuk acara tersebut telah berlangsung selama lebih dari setahun.
Biden bersikeras mengambil sumpah jabatan di luar ruangan seperti tradisi, namun kehadiran penonton dan para pendukungnya di acara tersebut dikurangi demi alasan keamanan.
(sya)