Pertama di Dunia, Yordania Vaksinasi COVID-19 Pengungsi
loading...
A
A
A
AMMAN - Yordania menjadi negara pertama di dunia yang memberikan vaksin kepada pengungsi setelah negera itu meluncurkan program vaksinasi COVID-19 . Hal itu diungkapkan badan pengungsi PBB, UNHCR.
Pengungsi pertama yang divaksinasi dan terdaftar di UNHCR adalah Raia Alkabasi, seorang pengungsi Irak yang tinggal di kota utara Yordania Irbid. Vaksinasi pertama ini dilakukan di Klinik Vaksinasi Irbid pada hari Kamis dan dikelola oleh Kementerian Kesehatan Yordania.
Yordania sebelumnya mengumumkan bahwa siapa pun yang tinggal di negara itu, termasuk pengungsi dan pencari suaka, akan memenuhi syarat untuk menerima vaksinasi gratis.
“Sekali lagi Yordania telah menunjukkan kepemimpinan dan solidaritas yang patut dicontoh dalam menampung pengungsi. Negara telah memasukkan pengungsi dalam setiap aspek respon kesehatan masyarakat terhadap pandemi, termasuk kampanye vaksinasi nasional, membuktikan bagaimana hal itu harus dilakukan jika kita ingin menjaga semua orang aman,” kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (16/1/2021).
Yordania sendiri telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech, AstraZeneca/Oxford, dan Sinopharm.
Karena kondisi kehidupan yang buruk dan akses yang terbatas ke fasilitas, pengungsi sangat rentan terhadap infeksi.
Kasus COVID-19 pertama yang tercatat di antara pengungsi di Yordania terdaftar pada September 2020. Sejak itu, 1.928 pengungsi lainnya yang tinggal di kamp-kamp pengungsian telah dinyatakan positif terkena virus Corona baru tersebut.
Kepatuhan terhadap tindakan pencegahan telah membantu menjaga tingkat infeksi di antara komunitas pengungsi tetap rendah. Dari pengungsi yang diuji, 1,6% telah memberikan hasil positif, lebih rendah 3% dari hasil positif yang terdaftar di antara warga Yordania.
Pengungsi pertama yang divaksinasi dan terdaftar di UNHCR adalah Raia Alkabasi, seorang pengungsi Irak yang tinggal di kota utara Yordania Irbid. Vaksinasi pertama ini dilakukan di Klinik Vaksinasi Irbid pada hari Kamis dan dikelola oleh Kementerian Kesehatan Yordania.
Yordania sebelumnya mengumumkan bahwa siapa pun yang tinggal di negara itu, termasuk pengungsi dan pencari suaka, akan memenuhi syarat untuk menerima vaksinasi gratis.
“Sekali lagi Yordania telah menunjukkan kepemimpinan dan solidaritas yang patut dicontoh dalam menampung pengungsi. Negara telah memasukkan pengungsi dalam setiap aspek respon kesehatan masyarakat terhadap pandemi, termasuk kampanye vaksinasi nasional, membuktikan bagaimana hal itu harus dilakukan jika kita ingin menjaga semua orang aman,” kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (16/1/2021).
Yordania sendiri telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech, AstraZeneca/Oxford, dan Sinopharm.
Karena kondisi kehidupan yang buruk dan akses yang terbatas ke fasilitas, pengungsi sangat rentan terhadap infeksi.
Kasus COVID-19 pertama yang tercatat di antara pengungsi di Yordania terdaftar pada September 2020. Sejak itu, 1.928 pengungsi lainnya yang tinggal di kamp-kamp pengungsian telah dinyatakan positif terkena virus Corona baru tersebut.
Kepatuhan terhadap tindakan pencegahan telah membantu menjaga tingkat infeksi di antara komunitas pengungsi tetap rendah. Dari pengungsi yang diuji, 1,6% telah memberikan hasil positif, lebih rendah 3% dari hasil positif yang terdaftar di antara warga Yordania.