Misteri COVID-19 dan Riset Laboratorium Wuhan dengan Dana AS
loading...
A
A
A
BEIJING - Pejabat dan media Amerika Serikat (AS) menuduh virus corona baru, COVID-19, berasal dari laboratorium di Wuhan, China. Beijing bereaksi keras dengan membantah tuduhan tersebut dan menyatakan diri tidak bersalah terkait pandemi virus corona baru.
Asal-usul COVID-19 masih misterius. Namun, media Amerika, Fox News, melaporkan bahwa virus yang hingga Jumat (17/4/2020) sudah menewaskan lebih dari 145.000 orang di seluruh dunia itu berasal dari laboratorium di Wuhan bukan sebagai senjata biologis, melainkan sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan bahwa upayanya guna mengidentifikasi dan memerangi virus sama atau lebih besar dari kemampuan AS.
Laboratorium yang jadi sorotan dunia itu bernaung di bawah Institut Virologi Wuhan. Namun anehnya, penelitian di laboratorium itu didanai oleh AS.
Perihal pendanaan itu pernah dilaporkan Daily Mirror, Minggu (12/4/2020), yang menyebut penelitian di laboratorium di Wuhan menggunakan dana USD3,7 juta dari pemerintah AS. Politisi dan sejumlah organisasi mengecam pendanaan Amerika tersebut.
Anggota Kongres AS, Matt Gaetz, menyatakan dia muak setelah tahu bahwa AS selama bertahun-tahun mendanai penelitian semacam itu. Menurutnya, eksperimen di laboratorium tersebut kemungkinan berimbas pada munculnya COVID-19 dan hal lain yang tak terdeteksi oleh Washington.
Laporan Fox News dan media AS lainnya menyatakan laboratorium Wuhan tempat eksperimen virologi dilakukan dan lemahnya standar keselamatan di sana menyebabkan seseorang terinfeksi dan muncul di pasar "basah" terdekat, tempat virus mulai menyebar.
Pada konferensi pers Gedung Putih, Presiden Donald Trump ditanya tentang laporan virus yang melarikan diri dari laboratorium Wuhan, dan dia mengatakan dia tahu tentang hal tersebut.
“Kami sedang melakukan penyelidikan yang sangat teliti terhadap situasi mengerikan yang terjadi ini,” katanya. Namun, dia menolak membahas itu dengan Presiden China Xi Jinping dengan alasan tidak pantas.
Sejak Februari, Institut Virologi Wuhan telah menepis desas-desus yang menyebut virus corona baru kemungkinan telah disintesis secara buatan di salah satu laboratoriumnya atau mungkin melarikan diri dari fasilitas tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo, dalam wawancara dengan Fox News Channel setelah konferensi pers Trump, mengatakan;"Kami tahu virus ini berasal dari Wuhan, China, dan bahwa Institut Virologi hanya beberapa mil jauhnya dari pasar 'basah'."
Asal-usul COVID-19 masih misterius. Namun, media Amerika, Fox News, melaporkan bahwa virus yang hingga Jumat (17/4/2020) sudah menewaskan lebih dari 145.000 orang di seluruh dunia itu berasal dari laboratorium di Wuhan bukan sebagai senjata biologis, melainkan sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan bahwa upayanya guna mengidentifikasi dan memerangi virus sama atau lebih besar dari kemampuan AS.
Laboratorium yang jadi sorotan dunia itu bernaung di bawah Institut Virologi Wuhan. Namun anehnya, penelitian di laboratorium itu didanai oleh AS.
Perihal pendanaan itu pernah dilaporkan Daily Mirror, Minggu (12/4/2020), yang menyebut penelitian di laboratorium di Wuhan menggunakan dana USD3,7 juta dari pemerintah AS. Politisi dan sejumlah organisasi mengecam pendanaan Amerika tersebut.
Anggota Kongres AS, Matt Gaetz, menyatakan dia muak setelah tahu bahwa AS selama bertahun-tahun mendanai penelitian semacam itu. Menurutnya, eksperimen di laboratorium tersebut kemungkinan berimbas pada munculnya COVID-19 dan hal lain yang tak terdeteksi oleh Washington.
Laporan Fox News dan media AS lainnya menyatakan laboratorium Wuhan tempat eksperimen virologi dilakukan dan lemahnya standar keselamatan di sana menyebabkan seseorang terinfeksi dan muncul di pasar "basah" terdekat, tempat virus mulai menyebar.
Pada konferensi pers Gedung Putih, Presiden Donald Trump ditanya tentang laporan virus yang melarikan diri dari laboratorium Wuhan, dan dia mengatakan dia tahu tentang hal tersebut.
“Kami sedang melakukan penyelidikan yang sangat teliti terhadap situasi mengerikan yang terjadi ini,” katanya. Namun, dia menolak membahas itu dengan Presiden China Xi Jinping dengan alasan tidak pantas.
Sejak Februari, Institut Virologi Wuhan telah menepis desas-desus yang menyebut virus corona baru kemungkinan telah disintesis secara buatan di salah satu laboratoriumnya atau mungkin melarikan diri dari fasilitas tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo, dalam wawancara dengan Fox News Channel setelah konferensi pers Trump, mengatakan;"Kami tahu virus ini berasal dari Wuhan, China, dan bahwa Institut Virologi hanya beberapa mil jauhnya dari pasar 'basah'."